BOLASPORT.COM - Suasana di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022), sangat mencekam.
Setidaknya kondisi itu dilaporkan secara langsung oleh pemain Arema FC, Adam Alis.
Adam Alis mengaku masih sangat terbayang bagaimana kondisi Stadion Kanjuruhan akhir pekan lalu.
Sebagai pemain Arema FC, ia tidak pernah membayangkan bisa melihat kejadian tersebut.
Seperti diketahui, usai peluit pertandingan berakhir para pemain Persebaya Surabaya langsung berlari masuk ke ruang ganti.
Sementara para pemain Arema FC tetap berada di tengah lapangan sambil meminta maaf kepada Aremania.
Tidak berselang lama ada beberapa Aremania yang masuk ke dalam untuk memberikan kritikan semangat kepada pemain-pemain Arema FC.
Aksi itu mengundang banyak lagi Aremania yang turun ke lapangan sehingga membuat suasana tidak terkendali.
Baca Juga: Cerita Pelatih Arema FC: Ada Suporter yang Meninggal di Pelukan Pemain
Melihat aksi itu pihak kepolisian langsung memukul mundur Aremania agar kembali ke tribun penonton.
Apa yang dilakukan pihak kepolisian itu sepertinya sia-sia dan langsung melepaskan gas air mata ke Aremania.
Suasana semakin panas dan tidak terkendali setelah gas air mata dilepaskan ke tribun penonton.
Para Aremania yang berada di tribun penonton dan tidak ke lapangan langsung panik.
Baca Juga: Persib Bandung Latihan dengan Pita Hitam untuk Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan
Mereka berdesak-desakan untuk segera keluar dari Stadion Kanjuruhan.
Sementara para Aremania yang berada di lapangan juga memanas hingga berusaha mencari pertolongan termasuk ke beberapa pemain Arema FC.
Adam Alis yang kala itu sedang berada di ruang ganti pemain Arema FC kaget melihat situasi di luar.
Ia mengatakan bahwa kejadian itu sangat cepat.
Baca Juga: Rencana Juragan 99 Agar Aremania Tidak Trauma Dukung Arema FC
"Masih teringat di pikiran pemain sampai sekarang."
"Semua melihatnya di dalam ruangan dan suasana begitu mengerikan," kata Adam Alis.
Ada sekitar 20 Aremania yang dibawa masuk ke dalam ruang ganti pemain.
Kondisi Aremania itu bermacam-macam, ada yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Pelatih Arema FC Javier Roca: Saya Siap Dipecat
Bahkan ada juga Aremania yang harus meninggal di pelukan pemain.
Adam Alis juga menyebutkan ada dua permintaan khusus dari Aremania ketika di ruang ganti pemain.
Aremania meminta air dan oksigen karena perih dengan gas air mata.
Sontak para pemain Arema FC langsung memberikan bantuan tersebut demi meringankan luka Aremania.
Baca Juga: Presiden Arema FC ungkap Rencana Tim Usai Tragedi Kanjuruhan
"Beberapa suporter yang masuk ke ruang pemain dalam kondisi tidak baik-baik saja."
"Mereka meminta air dan oksigen," ucap Adam Alis.
Atas kejadian itu dikabarkan sebanyak 125 Aremania meninggal dunia.
Ini menjadi tragedi terbesar nomer dua di dunia kasus meninggalnya banyak suporter dalam sepak bola.
Baca Juga: Laga Timnas U-17 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Tanpa Penonton
Arema FC langsung mendapatkan hukuman larangan bermain di Malang dan tanpa penonton selama satu musim.
Arema FC juga tercancam mendapatkan hukuman lebih berat lagi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar