BOLASPORT.COM - Duel Inter Milan vs Barcelona di Liga Champions adalah ancaman besar bagi masa depan Simone Inzaghi di kursi pelatih Nerazzurri, tetapi dia mengaku sudah biasa dengan situasi ini.
Simone Inzaghi menghadapi laga Inter Milan vs Barcelona sebagai salah satu momen penghakiman untuk masa depannya.
Inter Milan asuhan Simone Inzaghi menjamu Barcelona dalam laga ketiga Grup C Liga Champions di San Siro, Selasa (4/10/2022) atau Rabu dini hari WIB.
Kondisi Nerazzurri saat melakoni pertandingan klasik ini tidak baik-baik saja.
Inter Milan menjalani salah satu start terburuk dalam sejarah mereka di Liga Italia.
Lautaro Martinez dkk hanya menduduki peringkat kesembilan di klasemen dengan 4 kemenangan dan kekalahan sama banyak.
Baca Juga: Inter Milan Vs Barcelona - Menuju Penghakiman Simone Inzaghi, I Nerazzurri Bermasalah di 3 Lini
Ironis, jumlah 4 kekalahan Inter Milan dalam 8 pekan perdana musim ini sudah menyamai catatan nirpoin mereka sepanjang musim 2021-2022!
Di Liga Champions, Nerazzurri memulai kampanye dengan kekalahan 0-2 saat menjamu Bayern Muenchen sebelum menang 2-0 di markas Viktoria Plzen.
Situasi ini kontradiktif dengan Barcelona.
Xavi Hernandez mengembalikan Barca di tempat mereka seharusnya berada dengan memuncaki klasemen sementara Liga Spanyol.
Adapun di Liga Champions, Blaugrana memiliki poin sama dengan Inter dan cuma unggul selisih gol.
Di atas kertas, Inter Milan bakal mudah saja dilibas Barcelona mengingat dua laga teranyar mereka berakhir dengan kekalahan dari Udinese (1-3) serta AS Roma (1-2).
Sudah terpaut minus 8 poin dari puncak klasemen, impian scudetto musim ini makin kabur melihat konsistensi para rival mereka yang berlari kencang.
Karena itulah posisi Simone Inzaghi disebut genting.
Walau pihak klub beberapa kali menegaskan kepercayaan terhadap sang pelatih, ancaman pemecatan tak akan pergi sebelum rentetan hasil positif menebus start amburadul.
Bahayanya, partai Inter Milan vs Barcelona termasuk kategori ancaman level teratas.
Simone Inzaghi tidak terlalu memikirkan potensi pemecatan dan mengaku sekarang hanya fokus melakukan yang terbaik bersama tim.
Baca Juga: Inter Milan Dilanda Krisis, Simone Inzaghi Disebut Pengecut dan Medioker
"Kami berada dalam arah yang sama selama satu setengah tahun di Inter. Soal isu pemecatan, nasib kami para pelatih memang tergantung kepada hasil," katanya.
"Namun, saya terbiasa dengan situasi itu. Sepak bola memang seperti ini," imbuhnya santai, dikutip BolaSport.com dari Sportmediaset.
Nasib Simone Inzaghi di kursi pelatih barangkali terbantu situasi ekonomi klub.
Karena kondisi finansialnya sedang buruk, Inter Milan tak punya banyak pilihan jika harus mengganti Inzaghi dengan pelatih yang punya rekam jejak lebih baik.
Tidak banyak peracik taktik level top yang tersedia saat ini dan kalaupun ada, mereka memiliki standar gaji eksklusif pula.
Kandidat sekelas Thomas Tuchel maupun Mauricio Pochettino tak bisa masuk struktur pembayaran gaji Inter.
Media Italia pun mengorbitkan dua legenda Nerazzurri sebagai opsi ekonomis andai Beppe Marotta dkk terpaksa memecat Inzaghi dalam waktu dekat.
Mereka ialah Dejan Stankovic dan Cristian Chivu.
Stankovic belum lama ini mundur dari jabatannya di Red Star Belgrade setelah gagal membawa klub masuk fase grup Liga Champions.
Sementara itu, Chivu membawa tim junior Inter Milan juara liga Primavera musim lalu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar