BOLASPORT.COM - Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, masih malu-malu untuk mengamini taktik permainan tim alias team order untuk mengunci gelar MotoGP.
Secara matematis Ducati memiliki empat pembalap yang masih berpeluang untuk mengejar gelar juara MotoGP.
Mereka adalah Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Enea Bastianini (Gresini Racing), Jack Miller (Ducati Lenovo), dan Johann Zarco (Prima Pramac).
Ketiganya masih berada di dalam margin 75 poin maksimal dari tiga balapan dengan pemuncak klasemen, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa pembalap yang mendapatkan prioritas dari Ducati untuk mengejarnya adalah Bagnaia.
Bagnaia sudah membuktikan kualitasnya sebagai penantang gelar berkat penampilan yang dominan pada paruh musim kedua MotoGP 2021.
Tahun ini pun Bagnaia sempat mengalami periode terbaik ketika berhasil mencetak empat kemenangan beruntun.
Rentetan hasil positif tersebut membayar permulaan musim yang buruk dari Bagnaia dan sejumlah hasil gagal finis yang terjadi karena kesalahan sendiri.
Bagnaia kini hanya berjarak dua poin dari Quartararo. Artinya, dia tidak lagi bergantung dengan hasil sang juara bertahan untuk merebut trofi.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 - Bagnaia Hanya Tertinggal 2 Poin dari Quartararo
Quartararo sendiri masih terjebak dalam tren negatif.
Dalam tujuh balapan terakhir El Diablo dua kali gagal finis, satu kali finis di luar zona poin, dan hanya sekali menembus posisi tiga besar.
Ancaman bagi Bagnaia justru datang dari sesama penunggang Ducati Desmosedici.
Reaksi dari petinggi Ducati dalam tiga balapan terakhir pun menggambarkan kecemasan mereka dengan baik akan hal ini.
Pada MotoGP Aragon Davide Tardozzi menunjukkan ekspresi datar ketika Bastianini menyalip Bagnaia pada lap terakhir untuk posisi pertama.
Tardozzi juga menjadi pembicaraan ketika mendatangi kru tim Gresini ketika Bastianini berduel dengan Bagnaia untuk posisi kesembilan pada MotoGP Jepang.
Respons berbeda datang pada MotoGP Thailand.
General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada Johann Zarco karena tidak menyalip Bagnaia untuk posisi ketiga.
Zarco lantas mengungkapkan bahwa Ducati mengimbau pembalap mereka untuk lebih berhati-hati saat bersaing dengan Bagnaia.
Baca Juga: Musim Depan Semakin Padat Aleix Espargaro Sebut Awal dari Kiamat
"Ducati memberi tahu kami bahwa mereka tidak akan menghalangi kami untuk menang," ungkap Zarco, dilansir dari AS.com.
"Akan tetapi untuk hasil lainnya, kami diminta bersikap gentleman dan memikirkan kepentingan tim," imbuhnya.
Ducati memang begitu merindukan gelar juara dunia MotoGP.
Pabrikan asal Borgo Panigale itu sudah tidak pernah mengalaminya sejak Casey Stoner membuat keajaiban pada 2007 silam.
Lantas, bagaimana Ducati menghadapi persaingan yang sengit di antara pembalap mereka sendiri dalam tiga balapan tersisa musim ini?
"Saat ini, tidak ada team order," ucap Tardozzi kepada ESPN sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Marca.com.
"Tapi cukup jelas bahwa jika sudah balapan terakhir, jika Bastianini atau Miller tidak lagi memiliki peluang untuk menjadi juara dan Pecco memiliki peluang untuk bersaing dengan Fabio, mengapa tidak?"
Kompetisi akan dilanjutkan dengan seri balap ke-18 MotoGP Australia yang akan berlangsung di Phillip Island pada 14-16 Oktober 2022.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 Jadi Pengalaman Terburuk bagi Franco Morbidelli
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar