BOLASPORT.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, sebanyak lima orang prajurit telah diperiksa setelah diduga melakukan tindakan berlebihan dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dilansir dari kompas.com, kelima prajurit itu diperiksa karena sudah terdapat bukti awal atas tindakan berlebihan aat membantu pengamanan laga Arema FC vs Persebaya.
"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima. Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal. Dari lima ini, empat sudah mengakui. Tapi yang satu belum," ujar Andika di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/2022).
"Tapi kami enggak menyerah. Kami terus minta info dari siapa pun juga. Siapa pun yang punya video," tegasnya.
Baca Juga: Susunan Pemain Timnas U-17 Indonesia Vs Uni Emirat Arab, Arkhan Kaka Sang Mesin Gol Starter
Masing-masing yang diperiksa yakni empat orang berpangkat Sersan II dan Prajurit I.
Selain itu, lanjut Andika, pihaknya juga sedang memeriksa unsur pimpinan dalam perkara ini.
"Kita memeriksa juga yang lebih atasnya. Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan? Dan ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ," jelas Andika.
"Ini juga sebagai bentuk evaluasi. Karena (kekerasan) enggak boleh terjadi. Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 - Kejutan di Pakansari, Malaysia Ditahan Imbang Guam
Sebelumnya, dari sekian video aksi berlebihan pengamanan yang terekam kamera, terdapat satu yang paling menyita perhatian publik Indonesia.
Adalah video anggota TNI yang melakukan tendangan kungfu kepada seorang suporter.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak pria berbaju hitam yang sedang berjalan di sisi lapangan ditendang oleh seorang berseragam TNI.
Aksi tersebut diindikasi merupakan kekerasan aparat yang sampai disoroti Komnas HAM.
Kendati demikian, persoalan aksi kungfu oknum anggota TNI tersebut sudah berakhir damai.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto telah menemui keluarga suporter korban tendangan kungfu dan menyampaikan permohonan maaf, Rabu (5/10/2022).
"Saya selaku Pangdam V/ Brawijaya meminta maaf atas kejadian itu. Saat ini, prajurit itu sedang diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Mayjen TNI Nurchahyanto dikutip dari Suryamalang.
"Ada lima orang yang sekarang diperiksa di Pomdam Malang, sedang dalam proses dan kita lihat perkembangannya," imbuhnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | kompas, Suryamalan.tribunnews.com |
Komentar