Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Media Amerika Serikat Sebut Gas Air Mata Jadi Sebab Kematian 131 Fans Dalam Tragedi Kanjuruhan

By Sasongko Dwi Saputro - Kamis, 6 Oktober 2022 | 18:56 WIB
Kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.
TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM
Kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

BOLASPORT.COM - Media asal Amerika Serikat menyalahkan sikap Polisi yang menurut mereka menjadi penyebab tingginya korban.

Dilaporkan sekitar 131 orang dan 40 diantaranya anak-anak telah tewas dalam tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Kerusuhan tersebut terjadi setelah berakhirnya laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Media besar Amerika Serikat, Washington Post sudah merilis laporannya terkait tragedi memilukan yang menewaskan ratusan fans tersebut.

Investigasi media tersebut berbasis 100 video amatir dan wawancara dengan 11 saksi peristiwa untuk menganalisis kontrol massa pada Tragedi Kanjuruhan.

Media tersebut menyimpulkan tembakan gas air mata bertanggung jawab atas kematian ratusan fans tersebut.

Tercatat menurut tayangan yang dihimpun oleh Washington Post, ada kurang dari 40 peluru gas air mata yang ditembakkan ke kerumunan di tribun dalam waktu 10 menit.

"Penembakan sedikitnya 40 amunisi ke arah kerumunan dalam rentang waktu 10 menit," tulis Washington Post.

"Yang melanggar protokol nasional dan pedoman keamanan internasional untuk pertandingan sepak bola."

"Membuat penggemar mengalir ke pintu keluar. Amunisi termasuk gas air mata, flash bang dan flare," lanjut Washington Post.

Baca Juga: Luis Milla Beri Waktu Libur Demi Jaga Mental Pemain Persib Bandung

Apalagi gas air mata sendiri dilarang penggunaannya dalam pengamanan pertandingan sepak bola.

Akhirnya banyak fans yang terinjak-injak sampai mati atau terjepit diantara dinding dan pintu baja karena beberapa jalan keluar telah ditutup.

Menurut laporan Washington Post, Kepolisian Republik Indonesia belum menanggapi komentar dari mereka.

Menurut Washington Post, terungkap bahwa penggunaan gas air mata oleh polisi sebagai respon atas masuknya ratusan fans ke lapangan.

Hal ini diperparah oleh terkuncinya sejumlah pintu menurut laporan dari beberapa saksi mata.

Baca Juga: Polri Segera Mengumumkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Tragedi ini jadi yang terparah dalam sejarah pengendalian massa di Indonesia yang pernah tercatat.

Clifford Stott, pakar asal Keele University di Inggris menyebut bahwa Tragedi Kanjuruhan tersebut merupakan kesalahan polisi sepenuhnya.

Kesalahan tersebut terjadi saat pihak kepolisian tetap memaksa menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Dalam hal ini diperparah pihak Kepolisian tidak memperhatikan pintu keluar yang masih terkunci.

"Menembakkan gas air mata ke tribun penonton saat gerbang terkunci kemungkinan besar tidak akan menghasilkan apa-apa selain korban jiwa dalam jumlah besar. Dan itulah yang terjadi," ujar Clifford Stott dilansir BolaSport.com dari Washington Post.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen (Pol.) Nico Afinta sudah meminta maaf atas kesalahan pengamanan dalam Tragedi Kanjuruhan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : Washington Post
REKOMENDASI HARI INI

Pandangan Komite Wasit PSSI soal Kartu Merah Justin Hubner di Laga Timnas Indonesia Vs Arab Saudi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X