BOLASPORT.COM - Aremania mulai mendengungkan perdamaian antar suporter pasca Tragedi Kanjuruhan yang telah menyebabkan 131 suporter meninggal dunia.
Pernyataan sikap ini disampaikan langsung oleh Anto Baret, musisi yang juga sekaligus sebagai sesepuh Aremania.
Hal itu disampaikannya usai melakukan komunikasi dengan salah satu pentolan Bonek, Andi Peci melalui sambungan telepon.
Pernyataan sikap perdamamaian ini tentu nantinya tak hanya meliputi Aremania dan Bonek saja, melainkan akan melibatkan seluruh elemen suporter di Indonesia.
"Saya sudah berbicara banyak dengan Andi Peci. Alangkah indahnya kalau pernyataan perdamaian ini didatangi oleh seluruh kubu Suporter di Indonesia," ucapnya saat menggelar konferensi pers, Sabtu (8/10/2022) dilansir BolaSport.com dari SuryaMalang.com.
Aremania pun siap memfasilitasi kedatangan suporter-suporter di seluruh Indonesia untuk pernyataan sikap perdamaian nanti.
Dia mengatakan, bahwa sebenarnya perdamaian ini muncul atas jiwa dan nurani dari para suporter sendiri pasca insiden Tragedi Kanjuruhan.
Hal ini terbukti, dengan sikap damai suporter di Jawa Tengah dan Yogyakarta, atau di wilayah Mataram, antara Pasoepati, Brajamusti, dan Slemania.
Ketiga unsur suporter ini pun sepakat berdamai. Mereka juga mendoakan korban tragedi Kanjuruhan dengan berkumpul bersama-sama.
Bahkan perdamaian antara suporter di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini disebut 'Mataram Is Love'.
Baca Juga: Dihadiri Akhmad Hadian Lukita, LIB Gelar Managers Meeting dengan Klub Liga 1
"Perdamaian ini ga iso (tidak bisa) dipenggak (dipaksa), ini panggilan jiwa," kata Anto Baret.
"Energi perdamaian sudah muncul di seluruh Indonesia, karena semua prihatin. Mari kita sudahi pertengkaran ini. Untuk apa terus bertengkar," ujarnya.
Rencananya, pernyataan sikap perdamaian ini akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Anto Baret pun menyadari bahwa suporter tak lagi memandang bahwa lawan mereka bukan lagi sesama suporter.
Momen tersebutlah yang seharusnya jadi waktu yang pas untuk perdamaian antar suporter tanah air.
"Tunggu tanggal mainnya untuk kesepakatan damai bersama. Karena tanpa disuruh pun seluruh suporter sudah melakukan perdamaian," ujar Anto Baret.
"Mereka berkumpul bersama dengan elemen suporter lain untuk melakukan doa bersama."
"Suporter kini mulai sadar, bahwa lawan mereka bukan sesama suporter. Tapi adalah gas air mata," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Suryamalang.com |
Komentar