Berbalik dengan Bagnaia yang memiliki motor mumpuni sekaligus tujuh pembalap Ducati lainnya yang bisa membantunya.
Hal ini hampir serupa ketika Quartararo gagal merebut gelar juara pada musim 2020 lalu akibat penurunan performa pada paruh kedua balapan.
Pembalap asal Prancis itu juga telah menutup akun Instagram miliknya. Di mana ia telah menerima pesan dukungan, tetapi juga kritik.
Apakah Quartararo perlu bantuan seorang psikologis, terlebih pada balapan terakhirnya di Thailand El Diablo sangat menunjukan kekecewaan yang amat dalam ketika tak berbicara dengan timnya seusai lomba.
Baca Juga: Demi Akhiri Rasa Sakit di Honda, Pol Espargaro Rela Lakukan Apa Saja
"Saya tidak akan memberi tahu Anda bahwa saya marah ketika saya mendengarnya, tetapi bukan karena saya pergi ke psikolog sehingga saya berubah," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Terakhir kali saya menemui Psikolog pada bulan Desember 2020, jadi saya belum pernah pergi di sepanjang tahun 2021.
"Pada dasarnya, psikolog mengajarkan saya dua latihan yang sangat mudah yang harus saya lakukan setiap kali saya merasa sedikit marah atau merasa tidak enak badan," ujarnya.
"Tetapi bukan karena ini saya bisa melaju lebih cepat atau memenangkan balapan. Ini lebih disebabkan oleh pengalaman yang saya peroleh tahun lalu."
"Dengan cara yang sama saya bisa katakan bahwa itu telah membantu saya saat itu untuk lebih tenang," ujar Quartararo.
Baca Juga: Sang Adik Jadi Orang Pertama yang Ragukan Marc Marquez Bisa Tampil Kompetitif Musim Depan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar