"Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan saya sebenarnya," kata Quartararo jelang MotoGP Thailand, dilansir dari Corsedimoto.
"Tidak hanya dalam beberapa balapan terakhir, tetapi sejak tes pramusim, ketika saya tahu bahwa tidak ada peningkatan sama sekali (dari motornya)."
"Bayangkan Anda tiba di Qatar, balapan di mana Anda sebelumnya menang, dan finis 15 detik di belakang, di posisi kesembilan."
"Awal musim ini sudah sulit secara mental dan itu benar-benar merugikan saya, tetapi kami tampil luar biasa pada paruh musim pertama, kecuali di Assen."
Tantangan mental yang dihadapi Quartararo mencapai puncak ketika hanya finis di posisi ke-17 pada MotoGP Thailand.
Ini merupakan posisi finis terburuknya sepanjang musim ini.
Kans juara Quartararo pun terancam. Tadinya 91 poin atas rival terbesar, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), tabungan Quartararo kini tersisa 2 angka.
Dengan 75 poin untuk diraih dalam tiga seri dan tren negatif yang belum berakhir, Quartararo menghadapi jalan yang terjal untuk mempertahankan gelar.
Gestur kekecewaan diperlihatkan Quartararo setelah balapan MotoGP Thailand hingga menuju MotoGP Australia.
Baca Juga: MotoGP Australia, Mitos Akamsi, dan Rahasia Tikungan Raja Sleding Casey Stoner
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar