PIALA DUNIA - Klub Elite Bergelimang Dolar berkat Piala Dunia 2022

BOLASPORT.COM - Klub-klub elite Eropa diproyeksikan menjadi pihak paling diuntungkan oleh Piala Dunia 2022 dengan program yang dicanangkan oleh FIFA. 

FIFA akan membayar kepada klub sebesar 10 ribu dolar AS (Rp153 juta) per hari untuk pemain mereka yang berlaga di Piala Dunia 2022, 20 November-18 Desember mendatang di Qatar. 

Skema ini merupakan bagian Club Benefits Programme. 

Pada Piala Dunia 2018, FIFA mengeluarkan total 209 juta dolar AS atau Rp3,2 triliun. 

Empat klub yaitu Manchester City, Real Madrid, Tottenham Hotspur, dan Barcelona menjadi klub yang paling banyak mendapatkan uang dari FIFA berkat program ini. 

Setiap klub berpeluang mendapatkan uang lebih banyak jika semakin banyak pemain mereka yang berangkat ke Piala Dunia dan jika si pemain bersangkutan melangkah semakin jauh di turnamen empat tahunan itu. 

Nilai uang yang ditawarkan FIFA pun kian menggiurkan pada Piala Dunia 2022 setelah naik ke angka 10 ribu dolar AS per hari per pemain. 

Sebelumnya, pada Piala Dunia 2018, uang yang diberikan FIFA “hanya” 8.530 dolar AS per hari per main. 

Angka itu setara dengan Rp130 juta. 

Klub-klub Liga Inggris pun berpeluang menjadi pihak yang paling banyak mengeruk keuntungan. 

Contohnya adalah Chelsea, yang diproyeksikan mengirim 20 pemain ke Piala Dunia 2022 untuk mewakili negara masing-masing, termasuk yang menjadi unggulan juara seperti Inggris, Prancis, dan Jerman. 

Klub lain adalah juara bertahan Liga Inggris, Manchester City. The Sky Blues kemungkinan besar mengirim 17 pemainnya ke Qatar. 

Adapun Manchester United kemungkinan melepas 18 pemain, Tottenham Hotspurr 17, dan Arsenal 14 pemain. 

Di Liga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona diprediksi juga akan kecipratan jutaan dolar jika mengacu pada jumlah pemain yang mereka kirimkan pada 2018. 

Baca Juga: PIALA DUNIA - Javier Zanetti Yakin Lionel Messi Bisa Raih Dua Gelar Mentereng di Qatar

Real Madrid serta Barcelona kala itu mengirim 15 pemain dan 14 pemain. 

Club Benefits Programme ini pertama kali diterapkan pada Piala Dunia 2010 dan berlangsung hingga saat ini. 

Pada Piala Dunia 2010, jumlah uang yang dikeluarkan hanya mencapai 40 juta dolar AS (Rp 612 miliar), lalu naik menjadi 70 juta dolar AS (Rp 1,07 triliun) sebelum membengkak menjadi 209 juta dolar AS.