BOLASPORT.COM - Bupati Malang M Sanusi membenarkan bahwa pihaknya telah mengajukan dana untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dalam hal ini, biaya yang diajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang cukup fantastis.
Sanusi menyebut Pemkab Malang kini mengajukan dana sebesar 580 miliar untuk memperbaiki stadion.
Jumlah dana tersebut rupanya belum mencakup seluruhnya.
Dikutip dari antaranews, renovasi itu hanya berlaku pada sejumlah titik yang lebih mengutamakan keamanan bagi para penonton.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Ahmad Hadian Lukita Siap Mundur dari Dirut PT LIB
Sedangkan bila ingin merenovasi tribun kelilingmembutuhkan sekitar 800 miliar.
"Pengajuan sekitar Rp 580 miliar dari kajian tim Cipta Karya," kata Sanusi, dilansir BolaSport.com dari antara.
"Kalau Menpora kemarin itu antara Rp 400 miliar, pengajuan saya Rp 580 miliar."
"Untuk tribun keliling, dulu proposal yang saya ajukan Rp 800 miliar, kemarin sudah saya sampaikan ke Presiden," ujarnya.
Lebih lanjut, Sanusi juga berniat membangun monumen peringatan tragedi Kanjuruhan.
Namun rencana ini masih akan dibahas dengan beberapa pihak lainnya.
"Ini masih perencanaan, nanti setelah final seperti apa," ucap Sanusi.
"Terkait pembiayaan baru saya mintakan ke dewan."
"Bersabar dulu, karena menumen ini untuk selamanya," tuturnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu memang disebutkan bahwa stadion Kanjuruhan kurang layak.
Baca Juga: PT LIB dan Indosiar Saling Lempar Pertanggungjawaban di Rapat TGIPF
Khusunya untuk menggelar laga yang berisiko tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Nugroho Setiawan yang merupakan salah satu anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan.
"Kesimpulan sementara adalah stadion ini (Kanjuruhan) tidak layak untuk menggelar high risk match," kata Nugroho Setiawan.
"Mungkin untuk medum atau low risk match masih bisa."
"Namun untuk high risk match ini kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret seperti cara mengeluarkan penonton saat keadaan darurat."
"Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk juga berfungsi sebagai pintu keluar."
"Namun pinttu itu tidak memadai, kemudian tidak ada pintu darurat," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar