BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, menyalahkan Liga Champions yang terlalu kejam saat timnya hampir tersingkir dari kompetisi tersebut.
Xavi Hernandez langsung bersikap melankolis begitu tidak mendapatkan hasil yang ia inginkan.
Barcelona bermain imbang 3-3 dengan Inter Milan pada matchday keempat Liga Champions di Stadion Spotify Camp Nou, Rabu (12/10/2022).
Hasil tersebut menempatkan Barcelona dalam posisi sulit pada perjalanan Liga Champions musim 2022-2023.
Untuk lolos dari fase grup, Barcelona menghadapi syarat yang begitu rumit.
Inter Milan tinggal membutuhkan satu kemenangan untuk lolos ke babak selanjutnya.
Dua kemenangan di laga sisa tidak cukup mengantarkan Barcelona lolos jika Inter Milan masih bisa meraih kemenangan setelahnya.
Situasi ini membuat Xavi Hernandez murung hingga tidak dapat mengutarakan alasan rasional dari hasil yang diraih timnya.
Baca Juga: Gagal Susul Bayern Muenchen, Inter Milan Siap Jadikan Juru Kunci Grup Pelampiasan
"Liga Champions berjalan terlalu kejam untuk kami," kata Xavi seperti dilansir BolaSport.com dari Sport.
"Kami kebobolan terlalu banyak gol pada babak kedua meski bermain hebat pada babak pertama," kata Xavi menambahkan.
Xavi mengakui bahwa timnya memang sempat membuat kesalahan saat menghadapi Inter Milan.
Gol pertama Inter Milan yang dicetak Nicolo Barella merupakan buah kesalahan lini belakang Barcelona.
Namun, Xavi mengakui jika permasalahan timnya tidak hanya menghampiri pada laga terbaru saja.
Perjalanan mereka sudah terlalu sulit sejak undian babak grup Liga Champions diumumkan.
"Liga Champions sudah berlaku kejam kepada kami baik saat di Muenchen, Milan, maupun malam ini," ucap Xavi.
Musim ini, Barcelona tergabung ke dalam grup neraka bersama Bayern Muenchen, Inter Milan, dan Viktoria Plzen.
Sempat menang dengan skor 5-0 atas Viktoria Plzen, Barcelona harus takluk dari Bayern Muenchen dan Inter Milan.
Pertemuan kedua dengan Inter Milan yang bisa menjadi titik balik justru hanya berakhir dengan hasil imbang.
Xavi mengakui jika menyerang dan bertahan dengan baik saja tidak cukup untuk tampil menawan di Liga Champions.
Anak asuhannya juga harus bisa memastikan setiap kemenangan, sesuatu yang gagal terlaksana pada musim ini.
Nasib klub berjulukan La Blaugrana tersebut kini tidak bergantung pada diri mereka sendiri.
Situasi yang mendesak ini berpeluang menghadirkan mimpi buruk seperti musim lalu.
Xavi gagal membawa grupnya lolos dari fase grup Liga Champions saat menggantikan Ronald Koeman pada pertengahan musim.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sport.es |
Komentar