BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kini tidak selalu pasang target tinggi dan lebih realistis pada setiap balapan MotoGP usai comeback pada MotoGP Aragon bulan lalu.
Marc Marquez menjadi salah satu pembalap yang harus menepi dari lintasan cukup lama musim ini. Hal tersebut dilakukan Marquez untuk melakukan pemulihan pasca operasi yang keempat pada tangannya.
Sebelum menjalani operasi keempat, Marc Marquez terakhir kali balapan pada MotoGP Italia 2022. Dia lalu absen pada enam seri balap dan baru kembali lagi pada MotoGP Aragon 2022.
Sebenarnya banyak pihak yang menilai bahwa keputusan Marquez untuk comeback pada MotoGP Aragon 2022 terlalu cepat.
Meski gagal mencapai garis finish, Marquez membuktikan bahwa keputusannya tidak salah pada MotoGP Jepang 2022.
Tampil dihadapan pendukung sendiri karena merupakan kandang Honda, Marquez berhasil membungkam kritik yang tertuju padanya dengan meraih pole position setelah terakhir kali mendapatkannya tahun 2019.
Berpeluang untuk naik ke podium, ternyata Marquez tidak memaksakan hal tersebut dan merasa puas bisa finis keempat.
Tren positif Marquez kembali berlanjut pada MotoGP Thailand 2022 yang digelar di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand.
Pembalap asal Spanyol tersebut berhasil mengamankan posisi kelima di akhir balapan, meski menjalani balapan yang cukup positif usai comeback kini Marquez sedikit menurunkan ambisinya.
Baca Juga: Siasat Keroyokan Bagnaia dan Ducati Bisa Ambyar di Tangan Tunggal Putra Yamaha
Meski tidak dapat dipungkiri bahwa di masa lalu dirinya berhasil mendominasi MotoGP dengan meraih enam kali gelar Juara Dunia.
Namun dalam dua tahun terakhir Marquez lebih banyak berkutat dengan cedera dan hasil kurang maksimal.
"Saya tahu apa yang saya capai sebelum cedera, tetapi saya tidak peduli tentang itu sekarang," ucap Marquez dikutip Bolasport.com dari Speedweek, Kamis (13/10/2022).
"Saya akan memikirkannya ketika saya pensiun."
Kini Marquez jadi sosok yang lebih realistis dengan tidak selalu memasang target untuk menaiki podium tertinggi setiap balapan.
Dengan persaingan, perkembangan motor serta pembalap yang hampir rata seperti sekarang ini, sangat sulit bagi seorang pembalap untuk menjadi Juara Dunia setiap tahunnya.
"Saat ini saya mengatakan kepada tim saya, ketika kami sampai di Q2 kami akan merayakannya," ucap pembalap yang dijuluki The Baby Alien.
"ika kami berhasil mencapai baris kedua atau ketiga, kami merayakannya."
"Jika kami berhasil masuk 5 besar, maka kami akan merayakannya. Anda tidak bisa berada di puncak setiap tahun, akan ada pasang surut."
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Bagnaia Tak Ingin Terlena Meski Terpaut 2 Poin dari Quartararo
"Banyak legenda di masa lalu mengalami cedera parah, saya banyak berbicara dengan Mick Doohan misalnya."
"Berapa banyak gelar yang akan diraih Doohan tanpa cedera kaki? Kami tidak tahu, tapi apa yang dia lakukan dengan gayanya sangat bagus."
Lebih lanjut Marquez mengatakan bahwa kini tidak terobsesi lagi dengan gelar Juara Dunia. Dirinya hanya akan memasang target realistis dan memberikan kemampuan terbaiknya dalam setiap balapan.
"Saya sekarang punya motivasi baru. Saya tidak terobsesi untuk memenangkan gelar Juara Dunia lagi," ucap Marquez.
"Mungkin saja, tetapi kita hanya akan melihatnya di masa depan."
Menurutnya saat ini adalah waktunya untuk bekerja keras dan mengembalikan performanya seperti sebelum cedera dengan begitu gelar Juara Dunia akan menghampirinya, tidak harus memaksakan diri.
"Kami melakukan olahraga dimana semuanya harus bekerja sama, motor, tim dan pembalap," ucap Marquez
"Saya bekerja sangat keras untuk menjadi Marc yang lebih kuat."
Marquez masih menyisakan tiga balapan musim ini, terdekat Marquez akan menjalani balapan pda MotoGP Australia pada 16 Oktober mendatang.
Baca Juga: Bagnaia Wanti-wanti Bastianini, Harus Rela Berkorban Berada di Tim Pabrikan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar