BOLASPORT.COM - Pembalap tim Pramac Racing, Jorge Martin ,memilih untuk memprioritaskan diri sendiri ketimbang menjadi pembantu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) meraih gelar Juara Dunia.
Isu mengenai team order memang santer terdengar dalam beberapa balapan terakhir di kelas utama MotoGP terutama dari kalangan pembalap Ducati.
Hal tersebut menyusul peluang besar yang dimiliki oleh Francesco Bagnaia untuk mengakhiri puasa gelar Ducati.
Seperti yang kita ketahui Ducati jadi pabrikan yang memiliki delapan pembalap di atas lintasan musim ini.
Ducati sedang memburu gelar Juara Dunia yang sudah lama tidak mereka rasakan, terakhir kali pembalap Ducati menjadi Juara Dunia adalah tahun 2007 lewat Casey Stoner.
Kini peluang untuk mengakhiri itu semua ada pada Bagnaia, dimana Bagnaia hanya tertinggal dua poin saja dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di puncak klasemen.
Saat ini Quartararo telah mengumpulkan 219 poin sedangkan Bagnaia berada di bawahnya dengan 217 poin.
Para petinggi Ducati sudah memberikan arahan untuk para pembalapnya di sisa musim ini untuk berhati-hati dan tidak melakukan kesalahan jika berada di dekat Bagnaia. Hal tersebut dibenarkan oleh Jorge Martin dari tim Pramac Racing.
"Yang diminta Ducati dari kita adalah harus berhati-hati dengan Pecco," ucap Martin dikutip Bolasport.com dari Motosan, Jumat (14/10/2022).
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Jack Miller Siap Abaikan Team Order demi Menang di Kandang
"Sebenarnya itu sesuatu yang logis, mereka tidak perlu memberi tahu kami."
Martin yang gagal naik ke tim pabrikan, mengatakan bahwa Ducati seharusnya tidak perlu mengatakan hal seperti itu.
Dirinya sudah cukup cerdas dan bisa berfikir untuk memutuskan hal-hal semacam itu.
Martin akan kembali menjalani balapan pada akhir pekan nanti di Sirkuit Phillip Island, Australia mengatakan akan memilih untuk memprioritaskan diri sendiri daripada membantu Bagnaia.
Martin sampai saat ini masih memburu kemenangan pertamanya musim ini, Martin mengatakan jika ada kesempatan untuk menang atau meraih podium akan memperjuangkannya.
"Saya cukup cerdas untuk mengetahui bahwa Anda harus berhati-hati dengan Pecco," ucap Martin.
"Jelas jika saya memiliki pilihan untuk memenangkan balapan atau naik podium, saya akan berjuang untuk itu."
Apalagi dalam dua balapan terakhir Martin cukup kompetitif di atas lintasan, pada MotoGP Jepang 2022 Martin sukses menyelesaikan balapan di peringkat ketiga.
Sementara itu, pada MotoGP Thailand 2022 yang digelar saat hujan turun, Martin hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi kesembilan.
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Kondisi Fisik Bukan Batasan, Marc Marquez Siap Tebar Ancaman
Meski akan berjuang untuk podium, Martin harus bekerja keras, selain menjadi kali pertama menggeber motor MotoGP di Phillip Island, hasil sesi FP1 MotoGP Australia juga kurang baik untuk Martin.
Pembalap yang menggunakan nomor start #89 tersebut hanya mampu menyelesaikan sesi FP1 di tempat ke-13, Martin hanya mampu mencatatkan waktu 1 menit 31,419 detik atau terpaut 1,051 detik dari rekan satu timnya, Johann Zarco.
Zarco menjadi yang tercepat pada sesi FP1 setelah mencatatkan waktu 1 menit 30,368 detik.
"Saya berharap bisa berjuang untuk Podium, karena dalam dua balapan terakhir saya kompetitif dan karena Phillip Island adalah salah satu sirkuit favorit saya," ucap Martin.
"Saya ingin mencoba memenangkan perlombaan untuk dapat meninggalkan tahun ini dengan bahagia."
"Saya memiliki kecepatan untuk memperebutkan podium di sebagian besar balapan."
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Australia 2022 - Persaingan Panas sejak Awal, Johann Zarco Tercepat
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar