BOLASPORT.COM - Kiprah Davor Suker di tim nasional Kroasia pada Piala Dunia 1998 tidak ubahnya melihat ledakan supernova di tata surya.
Fenomena supernova adalah sebutan ketika bintang yang meledak dan menimbulkan sinar yang sangat terang yang bisa terlihat dari penjuru alam semesta.
Namun, setelah ledakan tersebut, bintang itu akan redup dan hilang atau mati.
Pencapaian Davor Suker di Piala Dunia 1998 pantas dianalogikan seperti supernova, karena di turnamen itulah ia menunjukkan sinarnya yang paling terang.
Kiprah Suker sebagai pemain sepak bola sebenarnya sudah berlangsung sejak 1989 saat memperkuat Dinamo Zagreb.
Ia lalu berpetualang di Spanyol bersama Sevilla sebelum bergabung dengan Real Madrid pada 1996.
Di level tim nasional, Suker dipanggil ke skuad Piala Dunia 1990 ke tim nasional Yugoslavia.
Hanya saja, ia tidak sempat unjuk gigi di turnamen tersebut.
Di tahun yang sama, Suker bergabung dengan tim nasional Kroasia yang memisahkan diri dari Yugoslavia.
Enam tahun kemudian, dia membuktikan kelayakannya direken sebagai salah satu bomber terbaik Eropa saat tampil di Piala Eropa 1996.
Suker menyumbangkan tiga gol sepanjang turnamen dan membawa Kroasia hingga babak perempat final sebelum ditumbangkan Jerman.
Piala Dunia 1998-lah yang menjadi momentum Davor Suker menjadi sorotan dunia.
Ia turut menjadi bagian perjalanan Kroasia melaju hingga semifinal turnamen sepak bola sejagat tersebut.
Di babak kualifikasi, Suker turut menyumbang lima gol pada sembilan pertandingan.
Rentetan gol Suker belum berhenti pada putaran final.
Suker yang saat itu sudah berusia kepala tiga mencetak gol ke gawang Jepang dan Jamaika pada fase grup.
5️⃣3️⃣ Alles Gute, Davor Šuker ????????#HappyBirthday ???? pic.twitter.com/Z5XAwiiv89
— FIFA Fussball-Weltmeisterschaft (@fifaworldcup_de) January 1, 2021
Sumbangan gol pemain kelahiran Osijek itu turut membawa Kroasia lolos dari Grup H sebagai runner-up di bawah Argentina.
Pada babak 16 Besar, Suker mencetak gol tunggal penalti yang menentukan kemenangan tim berjulukan Vatreni itu ke gawang Rumania.
Kroasia dan Suker masih menggebrak pada laga 8 Besar saat bersua Jerman.
Melawan Tim Panser, Kroasia membayar lunas kekalahan di Piala Eropa 1996 dengan kemenangan telak 3-0.
Lagi-lagi ada andil Suker di dalamnya dengan turut mencetak gol pada menit ke-85.
Kroasia melangkah ke semifinal Piala Dunia untuk pertama kali dalam sejarah dan bertemu Prancis.
Davor Suker sempat menghidupkan mimpi Kroasia membuat pencapaian melangkah ke final.
Ia mencetak gol yang membawa Kroasia unggul pada menit ke-46.
Namun, dua gol balasan Prancis via Lilian Thuram menggagalkan mimpi tersebut.
Gagal bermain di final tidak membuat Suker patah semangat.
Bertemu Belanda di perebutan posisi ketiga, Kroasia menang 2-1 berkat gol Robert Prosinecki dan Suker.
Bagi Suker, gol ke gawang Belanda membuatnya sukses mengunci titel top scorer turnamen.
Koleksi enam gol membawanya unggul dari Christian Vieri (Italia), Gabriel Batistuta (Argentina), dan Ronaldo (Brasil).
Kilau terang Davor Suker menjadi salah satu hiasan yang meramaikan Piala Dunia 1998.
Namun, Piala Dunia 1998 juga seperti menjadi momen terakhir Suker bersinar di mata dunia.
Ia gagal membawa Kroasia lolos ke Piala Eropa dua tahun setelahnya.
Baca Juga: Sebulan Sebelum Piala Dunia 2022, Neymar Terancam Hukuman Penjara 2 Tahun
Suker masih sempat ikut ke Piala Dunia 2002 meski sudah semakin senior. Dalam turnamen di Korea Selatan dan Jepang tersebut, hanya bermain satu kali melawan Meksiko.
Usai turnamen, ia pun mengumumkan pensiun.
Davor Suker total mencatat 69 caps dan 45 gol. Meski sinarnya di Piala Dunia hanya bertahan sementara, kiprah Davor Suker sudah cukup membuatnya tercatat di sejarah.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar