Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sorotan Anggota Komisi III DPR RI atas Tragedi Kanjuruhan, Dari Dugaan Judi sampai Kapasitas Stadion

By Sasongko Dwi Saputro - Sabtu, 15 Oktober 2022 | 11:30 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengemukakan hal itu saat mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (8/5/2018).
dok. DPR RI
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengemukakan hal itu saat mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (8/5/2018).

BOLASPORT.COM - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, turut memberikan sorotan atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) dan menyebabkan 132 korban meninggal dunia serta ratusan lainnya mengalami luka berat maupun ringan.

Arteria Dahlan berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bersama rombongan anggota Komisi III DPR lainnya, Kamis (13/10/2022) siang.

Dalam kunjungan tersebut, mantan pengurus PSSI periode 2005-2011 tersebut memberikan sorotan kepada Tragedi Kanjuruhan.

“Kedatangan kami pada hari ini ingin mencari kebenaran atas fakta."

"Kami ingin fakta yang sebenarnya seperti apa, kemudian bagaimana peletakan kewajiban hukum para stakeholder pihak-pihak terkait yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukumnya,” ujar Arteria Dahlan dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.

Dia menyoroti hal yang paling mendasar, yakni mengenai masalah SOP dan pengambilan kebijakan saat pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Semua kebijakan yang diambil para stakeholder disebutnya harus dicermati lagi.

“Dengan begitu, kita bisa lihat di mana ada kesalahan, di mana ada kekhilafan, di mana ada kekeliruan, dan di mana ada penyimpangan,” ucapnya.

Arteria Dahlan juga ingin mengurai kembali SOP yang digunakan pihak keamanan saat insiden terjadi.

Dia melihat ada kesalahan pengambilan tindakan yang berujung pada hilangnya nyawa manusia.

“Tidak boleh ada satu nyawa pun halal atas nama sepak bola. Ini bukan atas nama sepak bola. Tetapi, ini jelas atas nama kesalahan pengendalian massa,” katanya lagi.

Pemilihan jam malam untuk pertandingan berisiko tinggi seperti derbi Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya juga tak luput menjadi sorotannya.

Baca Juga: Lama Tak Bermain untuk Tokyo Verdy, Pratama Arhan Jadi Bintang Iklan Merk Kopi

Sebelumnya, pihak Arema FC mengajukan perubahan jadwal tayang atas rekomendasi dari otoritas keamanan.

Namun, permohonan tersebut ditolak oleh pihak PT LIB selaku operator kompetisi dengan dalih jadwal tidak bisa diubah sewaktu-waktu.

Sebagai mantan anggota PSSI yang paham dengan dinamika kompetisi Indonesia, Arteria Dahlan melihat banyak kemungkinan di balik layar.

Dia menyebut potensi eksploitasi pertandingan berlebihan sampai ada indikasi campur tangan perjudian dalam penentuan jadwal.

Indikasi-indikasi di balik layar tersebut diharapkannya bisa diusut tuntas.

“Saya ini mantan PSSI dari 2005. Jadi, tahu betul keadaan main sepak bola,” ucap politikus berkacamata disebut.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - TGIPF Temukan Potensi Konflik Kepentingan dalam Tubuh PSSI

“Main siang dengan malam itu berbeda. Main malam itu jelas pertama penonton pasti lebih banyak. Main malam hak siar TV-nya pasti lebih mahal, main malam indikasi judinya ada.”

“Hal ini juga perlu dicermati, Masak sih stadion full kemudian kok bisa kalah 2-3,” ucapnya lagi.

Meskipun demikian, dia menegaskan tidak terang-terangan menuduh adanya perjudian.

Namun, semua indikasi dan kemungkinan-kemungkinan terburuk harus ikut dicermati.

“Saya bukan katakan ini ada perjudian, tetapi indikasi ini juga harus kita lihat."

"Kalau ada judi, main dibuat seri saja, bandar sudah untung. Jadi, ini harus digali sedalam-dalamnya,” kata Arteria menegaskan.

Masalah penjualan tiket pertandingan di luar kapasitas juga dimintanya harus diusut lagi.

Dia mengatakan lumrahnya penjualan tiket hanya 80 persen dari kapasitas stadion.

Baca Juga: Miliki Kesalahan Terbanyak di Tragedi Kanjuruhan, Ini Daftar Dosa Panitia Pelaksana

Rekomendasi jumlah penjualan tiket juga harus melalui verifikasi pihak PSSI.

Dari hasil investigasi TGIPF, ditemukan adanya penjualan tiket yang melebihi jumlah kuota stadion.

Karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa penjualan tiket melebihi kapasitas ideal stadion bisa terjadi. Padahal, itu semua harus lewat verifikasi PSSI.

“Kami ini mantan PSSI, idealnya 80 persen tiket kapasitas stadion. Itupun melalui verifikasi terlebih dahulu,” tutur Arteria Dahlan, politikus yang berprofesi sebagai pengacara itu.

“Kami akan melihat verifikasi yang dilakukan oleh PSSI seperti apa? Apakah sudah ada yang namanya list keamanan dan keselamatan? Itu ada 160 list.”

“Tidak mungkin semua stadion terpenuhi kecuali beberapa stadion ideal seperti Gelora Bung Tomo."

"Tetapi, untuk ini upaya-upaya mitigasinya seperti apa? Upaya antisipasi seperti apa? Ini juga coba ingin kita cermati,” ucapnya mengakhiri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Kompas.com
REKOMENDASI HARI INI

Persib Ingin Ikuti Jejak Timnas Indonesia untuk Harumkan Sepak Bola Tanah Air

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136