"Setelah pertandingan selesai, sejumlah penonton turun ke lapangan," kata Andi, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Ini adalah tradisi yang sudah biasa dilakukan,".
"Akan tetapi hal ini direspons secara berlebihan dengan beragam tindak kekerasan aparat kepolisian dan TNI."
"Kemudian dilanjutkan dengan penembakan gas air mata oleh pasukan Brimob dan Sabhara," ujarnya.
Baca Juga: PSSI nya Vietnam Sudah Siap Kehilangan Park Hang-seo
Apa yang dikatakan Andi sendiri bukannya tanpa dasar.
Kesimpulan tersebut berdasarkan investigasi yang telah dilakukan.
"Kami telah mengumpulkan sejumlah bukti dan mengambil keterangan dari berbagai pihak yaitu saksi peristiwa, korban dan keluarga korban, panitia penyelenggara pertandingan, petugas keamanan dalam pertandingan, manajemen Arema FC, dan sejumlah pihak lain termasuk ahli kesehatan serta forensik," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar