Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengakuan Anggota TGIPF Tentang Sikap PSSI Saat Penyelidikan: Bertahan Total, Tak Ada Solusi

By Sasongko Dwi Saputro - Minggu, 16 Oktober 2022 | 15:15 WIB
Praktisi sepak bola nasional atau founder Save Our Soccer dan anggota TGIPF, Akmal Marhali, saat ditemui awak media di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Praktisi sepak bola nasional atau founder Save Our Soccer dan anggota TGIPF, Akmal Marhali, saat ditemui awak media di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11 Oktober 2022.

BOLASPORT.COM - Saat diperiksa oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, PSSI disebut hanya bertahan total dan terus membela diri.

Pertemuan antara PSSI dan TGIPF berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam (Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) pada Selasa (11/10/2022).

Anggota TGIPF yang juga koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali menyampaikan bahwa timnya memanggil PSSI untuk mencari solusi guna membenahi sepak bola Indonesia.

Namun, PSSI disebutnya defensif alias bertahan total.

PSSI bersikukuh untuk membela diri bahwa mereka bukan pihak yang bersalah terkait Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 132 orang.

Hal tersebut disampaikan Akmal Marhali dalam wawancaranya di program Kompas Petang, Sabtu (15/10/2022).

"Kami ingin menyampaikan atau PSSI menyampaikan rencana-rencananya ke depan terkait kasus Kanjuruhan, tetapi yang dilakukan PSSI langsung bertahan total istilahnya," kata Akmal.

"Mereka menyampaikan bahwa mereka bukan pihak yang bersalah sesuai dengan Pasal 3 Regulasi Keamanan dan Keselamatan."

"Kemudian, kami juga diingatkan jangan terlalu dalam masuk ranah PSSI karena nanti dianggap intervensi," ucap Akmal.

Secara garis besar, Pasal 3 Regulasi Keamanan dan Keselamatan PSSI berisi bahwa penanggung jawab setiap kecelakaan, kerusakan, atau kerugian, yang timbul dari pertandingan yang dilaksanakan klub adalah panitia penyelenggara (panpel).

Adapun menurut Akmal, pernyataan PSSI yang meminta pemerintah untuk tidak terlalu ikut campur memantik perdebatan.

Baca Juga: Striker Andalan Shin Tae-yong Targetkan Bisa Merumput di Klub Belanda

Pasalnya, TGIPF memanggil PSSI dalam pertemuan tersebut hanya untuk mencari solusi bersama demi perbaikan sepak bola Indonesia.

"Kemudian menjadi perdebatan sangat ramai di TGIPF."

"Kenapa? Karena kami sejatinya menghadirkan PSSI untuk mencari solusi bukan mengadili, tetapi PSSI sudah melakukan defence terlebih dahulu," kata Akmal.

"Sampai anggota TGIPF Pak Letjen (Purn) Doni Monardo mengingatkan bahwa kami semua hadir di sini untuk membenahi sepak bola dan mencari hukum seadil-adilnya terhadap 132 nyawa yang meninggal," ujar dia.

"Kami di sini bukan untuk melengserkan pengurus PSSI."

"Itu yang disampaikan Pak Doni Monardo dalam pertemuan tersebut dan akhirnya suasana mencair," ucap Akmal.

"Yang kami harapkan adalah solusi, tetapi dalam pertemuan tersebut tidak disebutkan apa solusi-solusi ke depan yang akan dilakukan PSSI," tutur Akmal Marhali.

Baca Juga: PSSI Dorong Pemain Indonesia Jajaki Karier di Belanda

Sementara itu, TGIPF telah merampungkan tugasnya dan sudah menyampaikan laporan terkait Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko WIdodo pada Jumat (15/10/2022).

Dalam laporannya, TGIPF menghasil sejumlah rekomendasi. Salah satunya yaitu menyarankan Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif (Exco) mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral atas jatuhnya ratusan korban dalam Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu tertulis dalam Bab 5 laporan investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan tentang Kesimpulan dan Rekomendasi.

Berikut adalah uraian lengkap kalimat laporan TGIPF terkait rekomendasi agar Ketum PSSI dan seluruh jajaran Exco mengundurkan diri:

Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang, dimana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Mochamad Hary Prasetya
Sumber : KOMPAS TV
REKOMENDASI HARI INI

Sempat Kewalahan Saat Latihan Fisik, Bek Timnas Indonesia Beberkan Pesan Shin Tae-yong

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136