BOLASPORT.COM - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Stadion Dipta, Ketut Suantika alias Rojak mengaku masih memiliki kekurangan saat pertandingan Liga 1 bergulir yaknu terkait pemakaian rompi steward. Namun, Serdadu Tridatu siap memperbaiki ke depannya.
Manajemen Bali United menggelar sosialisasi safety dan security bersama perwakilan suporter yang turut dihadiri pemilik klub hingga panpel.
Dalam sosialisasi safety dan security yang langsung dihadiri perwakilan suporte ritu berlangsung di Bali United Cafe, Kawasan Stadion Kapten I Wayan Dipta, gianyar, Sabtu (15/10/2022).
Dalam perwakilan siporter yang dihadiri oleh North Side Boys, Brigaz Bali, Semeton Dewata Tabanan, Semeton 69, Soccer Community.
Baca Juga: Bali United Gelar Sosialisasi Safety dan Security Bersama Perwakilan Suporter
Serta Semeton Tridatu Pemecutan, Fatherless, Semeton Nyem Lalah, North Bali Holigan, dan beberapa perwakilan kelompok suporter lainnya banyak yang dibahas.
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri hingga Panpel pun memilih mendengarkan masukan dari suporter secara langsung.
Apalagi saat berbicara terkait keselamatan dan keamanan suporter yang datang ke stadion.
Tentu saja itu menjadi tanggung jawab semua pihak.
Untuk itu manajemen melakukan sosialisasi terkait keselamatan dan keamanan di area Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Pada dasarnya hal ini dijalani oleh tim berjulukan Serdadu Tridatu tersebut untuk merespons atas Tragedi Kanjuruhan.
Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan itu menewaskan sedikitnya 132 orang.
Agar kejadian seperti ini tak terulang lagi dalam sepak bola Tanah Air, Bali United pun berbenah.
Baca Juga: Ketidakpastian Kompetisi Pengaruhi Mental Pemain Bali United
Meski Panpel Bali United sendiri mengklaim bahwa selama ini timnya tak memiliki masalah saat kompetisi bergulir.
Namun, demi memastikan keselamatan dan keamanan suporter dari sebelum hingga berakhirnya pertandingan.
Ketut Suantika mengaku pihaknya siap berbenah.
Hal ini karena Ketut mengaku bahwa selama ini ada beberapa hal yang masih kurang diterapkan di Stadion Dipta.
Menurutnya kekurangan panpel Stadion Dipta yakni terkait penggunaan petugas yang memakai rompi steward.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, petugas satu ini memang mendapat banyak sorotan karena selama kompetisi Liga 1 tak banyak orang memakai rompi bertuliskan steward ini.
Padahal steward alias tenaga pengamanan pertandingan ini biasanya banyak berjaga di sekitar tribun penonton.
Saat melihat sepak bola Eropa, bahkan hanya melalui layar kaca stewar ini biasanya terlihat berada di tribun.
Bahkan hampir setiap sudut terlihat ada sosok penjaga dengan berpakaian rompi bertuliskan steward.
Berbeda dengan kompetisi dalam negeri yang mana dalam hal ini lebih banyak polisi dan TNI yang terlihat untuk pengamanan.
Padahal steward sendiri sebenarnya ada hanya saja tidak sebanyak Polisi dan TNI yang ikut mengamankan pertandingan.
Saat berbicara steward, Ketut mengakui bahwa selama ini memang pihaknya kurang untuk pengamanan tersebut.
Namun, setelah menjalani sosialisasi dengan perwakilan suporter Ketut pun siap memperbaiki hal itu.
Tentu dengan harapan hal ini nantinya akan membuat sepak bola Tanah Air lebih baik lagi ke depannya.
“Perihal keamanan dari kami panitia sendiri selama ini memakai pakaian ada,” ujar Ketut Suantika sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Minggu (16/10/202).
“Ini adalah budaya dan lebih disegani, hanya kekurangan kami selama ini memang tidak memakai rompi steward. Hal ini akan kami perbaiki,” ucapnya.
Meski memiliki beberapa kekurangan, Panpel Bali United juga mengaku selama ini pihaknya telah melakukan yang terbaik.
Untuk itu mereka juga memiliki kelebihan yakni dengan melakukan workshop yang melibatkan orang-orang berpengalaman dibidangnya.
Ketut mengaku hal ini dilakukan Bali United tentu saja demi menjamin keamanan dan kenyamanan suporter yang memutuskan hadir di Stadion Dipta.
Ia menilai menjamin keselamatan dan keamanan suporter menjadi kewajiban panpel dan semua pihak.
Oleh karena itu, Panpel ingin bisa memberikan yang terbaik.
“Kelebihan petugas keamanan kami sudah menjalani workshop dari operator Liga PT LIB dan Security Officer AFC yang berpengalaman,” kata Ketut Suantika.
“Tentu ini sudah menjadi tanggung jawab kami dari panitia untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para suporter yang hadir ke Stadion Dipta,” tuturnya.
Sementara itu, Bali United baru menjadi satu-satunya klub Liga 1 yang melakukan sosialisasi safety dan security ini.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Baliutd.com |
Komentar