BOLASPORT.COM - Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, mengungkapkan ketidakadilan Ballon d'Or 2022 setelah ia hanya mendapat peringkat ke-7.
Ballon d'Or 2022 meninggalkan kesan pahit dalam perjalanan karier Thibaut Courtois.
Thibaut Courtois sebenarnya tidak pulang dari Theatre du Chatelet dengan tangan hampa.
Courtois membawa trofi Lev Yashin yang merupakan penghargaan tertinggi untuk seorang kiper.
Akan tetapi, nama kiper asal Belgia tersebut memang kurang beruntung dalam peringkat Ballon d'Or secara keseluruhan.
Saat hasil Ballon d'Or 2022 diumumkan, Courtois menempati peringkat ketujuh.
Setelah acara berakhir, Courtois pun mengeluarkan rasa frustrasinya terhadap pengumutan suara di Ballon d'Or.
"Saya memenangi Liga Spanyol dan Real Madrid menjuarai Liga Champions karena penyelamatan saya, lalu hanya dihadiahi peringkat tujuh," ujar Courtois seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Antonio Conte Janji Richarlison Sembuh Tepat Waktu untuk Masuk Skuad Brasil
"Dalam daftar 10 besar, saya bahkan tidak menemukan satu nama bek tengah," kata Courtois menambahkan.
Perkataan Courtois memang sesuai dengan realitas yang ada di lapangan pada saat ini.
Daftar peringkat 10 besar Ballon d'Or 2022 didominasi oleh para pemain depan.
Tujuh dari 10 nama yang menghuni daftar tersebut merupakan andalan di lini serang.
Hanya dua pemain tengah yang berhasil menembus daftar tersebut, yakni Kevin De Bruyne pada peringkat ke-3 dan Luka Modric di urutan ke-10.
Courtois menjadi satu-satunya kiper yang mampu menembus peringkat 10 besar.
Selama beberapa tahun terakhir, pemenang Ballon d'Or memang lebih banyak berasal dari para pemain depan.
Dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo dalam 12 edisi menjadi salah satu bukti kuat.
Luka Modric pernah mendobraknya saat berhasil memenangi Ballon d'Or pada 2018.
Tahun ini, Karim Benzema menjadi nama baru yang berhasil membawa pulang trofi Ballon d'Or untuk pertama kali.
Namun, kemenangan Benzema mudah diprediksi karena torehan gol yang ia ciptakan pada musim 2021-2022.
Catatan 44 gol dan 15 assist yang dibukukan Benzema di semua ajang pada musim lalu memuluskan langkah sang striker Real Madrid menjadi pemenang Ballon d'Or.
Ballon d'Or lebih mudah melihat penampilan gemilang seorang striker daripada kerja keras kiper sesuai yang diprotes oleh Courtois.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar