BOLASPORT.COM - PSSI menyatakan belum bisa mengumumkan format baru Liga 1 usai masih belum menemui kesepakatan dengan pihak kepolisian usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Hal itu disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif PSSI Achmad Riyadh pada Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, Liga 1 usai Tragedi Kanjuruhan masih belum menemui kesepakatan.
Hal ini diketahui sampai PSSI telah sinkron dengan sistem keamanan yang dibentuk oleh pihak kepolisian.
Dalam hal ini, sejak terjadinya Tragedi Kanjuruhan, sistem keamanan kepolisian bakal mengikuti standar FIFA.
Salah satunya adalah pelarangan penggunaan gas air mata dalam stadion.
Dalam Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022), ada 133 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Penyebab kematian tersebut adalah tembakan gas air mata aparat sesuai dalam rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Selain itu, TGIPF juga menuntut tanggung jawab penuh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia atas tragedi memilukan tersebut.
"Belum, itu sedang berjalan. kami tak boleh sepakat," kata Ahmad Riyadh.
Baca Juga: PSSI Kirim 8 Pengacara untuk Bela Akhmad Hadian Lukita yang Jadi Tersangka
"Tak boleh mendahului hasil tim yang rapat untuk formatnya sistem pengamanan berjalan terus untuk memformat kan."
"Mengsynchronize kan sistem keamanan kepolisian yang sesuai dengan FIFA. Sudah perintah Kapolri langsung saat jalan ke sini," lanjutnya.
Menurutnya, hal tersebut masih dalam proses panjang agar Liga 1 bisa berjalan kembali.
Mengenai waktunya, proses tersebut masih menunggu sampai aturan kepolisian tersebut berlaku untuk seluruh Indonesia.
"Sampai dengan.... Jadi suatu aturan yang berlaku bagi seluruh Indonesia," ujar Achmad Riyadh.
Baca Juga: PSSI Kirim 8 Pengacara untuk Bela Akhmad Hadian Lukita yang Jadi Tersangka
"Yang paling diinginkan perkap oleh Kepolisian."
"Kalau waktunya enggak cukup, mungkin bisa perkap atau .. sementara,"
Mengenai format baru, PSSI mengisyaratkan bahwa format baru masih menunggu hasil kerja dari tim task force.
Tim tersebut terdiri dari berbagai pihak, ada dari PSSI, Pemerintah, FIFA-AFC, dan Kepolisian.
"Lalu mengenai format kompetisi itu nanti tim task force yang jalan untuk memformatkan supaya target sepakbola tetap jalan, tapi sisi lain juga jalan," ujar Ahmad Riyadh.
"Dari unsur PSSI, FIFA, pemerintah. AFC, Menpora. Polri. Tapi nanti polri dikhususkan mengenai sistem pengamanan. Itu yang paling penting."
"Nanti dari situ, ada standar. Enggak ada lagi yang tak diberitahu dll, semua harus seimbang," tutupnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar