BOLASPORT.COM - Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep, memberikan sindiran kepada PSSI yang bersikeras menolak rekomendasi Kongres Luar Biasa (KLB).
Dalam cuitannya di akun Twitter @kaesangp, Kaesang mengunggah tangkapan layar berisi pernyataan Anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh perihal KLB.
Permintaan menggelar KLB tertuang dalam laporan investitasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Usulan tersebut turut didukung publik sepak bola Tanah Air yang menginginkan revolusi di tubuh federasi.
Baca Juga: Tak Hanya Park Hang-seo, Timnas Vietnam Dikabarkan akan Kehilangan 2 Sosok Penting Lainnya
Namun, Ahmad Riyadh menyatakan bahwa PSSI tidak akan melakukan KLB sampai berakhirnya periode masa jabatan.
Dia juga menegaskan pemerintah tidak berhak mencampuri urusan PSSI karena ada mekanisme untuk menggelar KLB sesuai statuta PSSI.
Dalam statuta PSSI, KLB hanya bisa digelar jika ada anggota PSSI sebanyak 50 persen yang mengajukannya.
Merespons pernyataan Ahmad Riyadh tersebut, Kaesang Pangarap lantas meminta arahan mengenai mekanisme KLB.
Cuitan Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu kemudian viral mengingat Kaesang merupakan orang pertama dari klub Liga 1 yang berani bersuara.
"Pak, izin tolong ajarin kami untuk meminta KLB. Maaf, kami anak baru di dunia sepakbola. Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI?" tulis Kaesang dikutip dari akun twitterya.
"Tapi apa kami yang cuma 1 voter ini sudah cukup?" imbuh adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tersebut.
Pak, ijin tolong ajarin kami untuk meminta KLB. Maaf, kami anak baru di dunia sepak bola. Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI? pic.twitter.com/bl4AL2Sy3g
— “kak” Kaesang (@kaesangp) October 20, 2022
Ini bukan pertama kalinya Kaesang Pangarep menyentil kinerja PSSI.
Sebelumnya, ia sempat membalas unggahan foto PSSI ketika bermain bola bersama FIFA dengan satire.
"Alhamdulillah semuanya tersenyum. Kami pemilik tim juga hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan ini," cuit Kaesang, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Siap Jajal Timnas Turki, Ini Lawan dan Jadwal Uji Coba Timnas U-20 Indonesia
Kegiatan fun football PSSI dengan FIFA memang menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan.
Sebab, acara fun football tersebut dianggap tidak menujukkan empati kepada korban tragedi Kanjuruhan.
Apalagi, di hari yang sama, korban meninggal tragedi Kanjuruhan kembali bertambah.
Hingga saat ini Jumat (21/10/2022), tercatat ada 134 orang yang meregang nyawa usai insiden pasca laga Arema FC vs Arema FC.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : |
Komentar