BOLASORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra tak ingin banyak memberikan komentar terkait adanya desakan perombakan di tubuh PSSI.
Seperti yang diketahui, kini PSSI mendapat desakan untuk melakukan perubahan kepengurusan.
Desakan tersebut salah satunya datang dari TGIPF.
TGIPF merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif (Exco) mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas tragedi Kanjuruhan.
Menanggapi hal ini, Stefano Cugurra memilih untuk tak banyak memberikan komentarnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - Polisi Disebut Lakukan Pengaburan dan Penghambatan Pengungkapan Fakta
Pria yang sering disapa Teco itu mengaku tak terlalu mengerti tentang kepengurusan PSSI.
"Susah, saya orang bule meskipun sudah kerja lumayan lama di Indonesia," kata Teco, dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.
"Saya tidak tahu juga waktu ganti, ganti siapa."
"Susah buat saya komentar bagus atau tidak ini," ujarnya.
Teco hanya berharap PSSI sekarang bisa memanfaatkan kedatangan FIFA.
Pria asal Brasil itu ingin kompetisi dapat segera kembali dilanjutkan.
"Saya cuma berpikir sekarang mereka (PSSI) punya meeting sama presiden FIFA," ucap Teco.
"Mudah-mudahan meeting berjalan bagus, buat mereka punya masukan dari orang FIFA."
"Waktu saya pikir mereka sudah banyak masukan, segera bisa jalan, nanti liga harus kembali lebih baik lagi."
"Saya tidak tahu bisa ganti orang atau tidak, bisa tambah lama liga jalan," tuturnya.
Baca Juga: PSSI Gelar Rapat Bersama Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia
Sementara itu, tututan untuk adanya perombakan di tubuh PSSI sepertinya sulit untuk terwujud.
Pasalnya tak ada yang berhak mengatur terkait kepengurusan PSSI selain PSSI itu sendiri.
"Kalau yang menyuruh mundur ini voter (pemilik suara di PSSI) maka memenuhi syarat sesuai dengan statuta yang dijalankan," ucap Ahmad Riyadh selaku juru bicara Mochamad Iriawan.
"Sampai hari ini voter tidak ada yang mengusulkan mundur," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar