Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ronaldo: Pesepak Bola Layaknya Gladiator saat Hadapi Isu Kesehatan Mental

By Lariza Oky Adisty - Minggu, 23 Oktober 2022 | 20:30 WIB
Ronaldo merayakan golnya dalam duel timnas Brasil vs Belanda pada semifinal Piala Dunia 1998 di Velodrome, Marseille (7/7/1998).
BORIS HORVAT/AFP
Ronaldo merayakan golnya dalam duel timnas Brasil vs Belanda pada semifinal Piala Dunia 1998 di Velodrome, Marseille (7/7/1998).

BOLASPORT.COM - Penyerang legendaris Brasil, Ronaldo, mengibaratkan pesepak bola pada eranya layaknya gladiator saat harus bergulat dengan isu kesehatan mental. 

Ronaldo secara terbuka mengungkapkan ia sempat mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya. 

Pemain yang mengantar Brasil menjuarai Piala Dunia 2002 itu pernah menjalani masa-masa krusial untuk memulihkan kondisinya dari cedera parah. 

Dikutip BolaSport.com dari Football Espana, Ronaldo mengatakan para pemain yang berada satu era dengannya, yaitu pada 1990-an akhir dan awal 2000, menjalani perjuangan berat jika mengalami masalah mental. 

Salah satu alasannya adalah karena topik ini nyaris tak pernah dibahas saat membicarakan soal kesehatan atlet. 

Situasi demikian amat berbeda dengan sekarang ketika percakapan tentang kesehatan mental lebih terbuka dan dibantu oleh akses ke internet yang lebih memadai dibanding eranya dulu. 

Ronaldo mengibaratkan para pesepak bola seperti dirinya tak ubahnya gladiator atau petarung era Romawi yang saling berjibaku untuk menang. 

Baca Juga: Malangnya Raphael Varane, Sudah Cedera Masih Dicela Legenda Manchester United

“Topik kesehatan mental sangat jarang dibahas, sementara sekarang sudah banyak pembahasan soal kondisi mental atlet. Pada era saya, atlet tak ubahnya gladiator,” ucap Ronaldo.

“Mereka melempar kami ke arena dan menunggu siapa saja yang akan selamat. Tekanan itu memengaruhi saya. Pemain muda seperti saya tidak tahu cara mengatasinya.” 

“Tentu saja situasi ini harus saya bayar mahal. Saya belajar soal itu setelah mengalami benturan dalam hidup saya. Memang berat, tetapi perjalanan saya tetap indah,” ucapnya. 

Ronaldo mengacu kepada salah satu momen dalam kariernya. 

Ia mengalami cedera yang memaksanya absen selama hampir tiga musim. 

Mantan penyerang Inter Milan dan Real Madrid itu juga menjadi sasaran kritik saat Brasil kalah 0-3 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998. 

Ronaldo mengalami benturan dengan Fabien Barthez dalam duel final Piala Dunia 1998 antara timnas Brasil vs Prancis (12/7/1998).
ANTONIO SCORZA/AFP
Ronaldo mengalami benturan dengan Fabien Barthez dalam duel final Piala Dunia 1998 antara timnas Brasil vs Prancis (12/7/1998).

Belakangan diketahui bahwa Ronaldo bertanding dalam keadaan sakit pada laga itu, dan sempat mengalami kejang di ruang ganti. 

Kejadian tersebut dianggap Ronaldo sebagai babak terburuk dalam kariernya. 

“Saya tidak paham mengapa banyak hal buruk menimpa saya. Kalau semua orang memang menyayangi saya, dan saya orang yang jujur, baik, dan lucu, lalu kenapa ini terjadi ke saya?” 

“Momen tersebut sangat berat. Saya harus membuat keputusan yang berat untuk seorang pemain berusia 22 tahun.” 

“Saya merasakan semua tekanan tanpa bantuan psikologis," ujar legenda timnas Brasil yang kini berusia 46 tahun.

Jika mengacu kepada statistik, omongan Ronaldo soal urgensi membuka diskusi tentang kesehatan mental pesepak bola beralasan. 

Studi dari FIFPro pada 2015 menunjukkan 38 persen pesepak bola aktif mengalami tanda-tanda depresi, yang juga diperburuk dengan kurangnya dukungan dari industri olahraga. 

Namun, Ronaldo tetap menyambut positif progres di dunia sepak bola saat ini.

“Para pemain saat ini jauh lebih siap dan mendapat atensi medis yang mereka butuhkan setiap hari. Ada perhatian lebih untuk profil setiap pemain, reaksi mereka, dan bagaimana mereka harus bereaksi.” 

“Di era saya hal semacam ini tidak ada, padahal kita semua tahu bahwa sepak bola membawa stres dan bisa menentukan sisa karier para pemain."

"Tidak ada yang tahu masalah mental itu nyata adanya.” 

“Padahal sudah jelas banyak pemain mengalami masa-masa buruk dan bahkan depresi karena kurangnya privasi dan kebebasan.” 

“Masalah ini sangat nyata, tetapi solusinya nyaris tidak ada kala itu,” tutur dia lagi. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Football Espana
REKOMENDASI HARI INI

Cerita Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes, Sempat Jadi Striker dan Hampir Pensiun Dini

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136