BOLASPORT.COM - Siapa sangka Andres Iniesta pernah mengalami depresi, meski memiliki segudang prestasi sepanjang kariernya sebagai seorang pesepak bola.
Jika berbicara sosok pesepak bola hebat di dunia, nama Andres Iniesta tentu masuk ke dalam daftarnya.
Selama berkarier sebagai pesepak bola, Iniesta telah meraih berbagai gelar, baik di tingkat individu, klub, maupun timnas.
Di timnas Spanyol, Iniesta telah merengkuh dua trofi Piala Eropa dan satu gelar Piala Dunia.
Prestasi tersebut bahkan hanya diraih dalam waktu empat tahun saat timnas Spanyol sedang berada di puncak kejayaan.
Adapun di level klub, prestasi tertinggi diraih Iniesta saat membela Barcelona dari 2002 hingga 2018.
Selama 16 tahun, gelandang yang berusia 38 tahun tersebut telah mempersembahkan 32 trofi untuk Barcelona.
Baca Juga: Barcelona Siap-Siap, Satu Tahun Lagi Andres Iniesta Pulang ke Camp Nou
Sembilan trofi Liga Spanyol dan empat titel Liga Champions menjadi bagian dari koleksi gelar Iniesta.
Selain itu, Iniesta juga pernah terpilih sebagai Pemain Terbaik UEFA pada musim 2011-2012.
Capaian tersebut melengkapi berbagai prestasi yang telah dicapai selama menjadi pemain.
Kini, Iniesta bermain dan menjadi kapten dari tim Liga Jepang, Vissel Kobe.
Di Vissel Kobe, kualitas Iniesta pun belum berhenti dan berhasil memberikan dua trofi untuk tim Liga Jepang tersebut.
Namun, siapa sangka, di balik kegemilangan Iniesta sebagai seorang pesepak bola, eks gelandang timnas Spanyol itu pernah merasakan depresi.
Dilansir BolaSport.com dari SPORTbible, Iniesta sempat menceritakan perjuangan dirinya melawan kondisi mental yang tidak stabil.
Baca Juga: Betah di Jepang, Loyalitas Andres Iniesta Tetap di Barcelona
Iniesta bercerita sangat sulit untuk bisa tidur tenang di setiap malam sampai harus mengonsumsi obat tidur.
Bahkan, rekan Xavi Hernandez saat di Barcelona itu mengaku sempat merasa tidak bahagia sepanjang hidupnya.
"Saya memutuskan untuk berbicara tentang kesehatan mental saya ketika saya sedang berjuang," ucap Iniesta.
"Saya tahu bahwa saya adalah public figure, tetapi saya harus mengatakan hal-hal seperti itu."
"Saya tidak pernah berpikir tentang orang-orang yang menyebut saya gila atau lemah."
"Ketika saya berjuang melawan depresi, bagian yang paling menyenangkan dari hari saya adalah ketika saya meminum pil saya dan pergi tidur di malam hari."
"Anda kehilangan kegembiraan dari hidup, dari segalanya. Saya memeluk istri saya, tetapi rasanya seperti memeluk bantal. Anda tidak merasakan apa-apa," ujar Iniesta lagi.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Puja-puji Legenda Barcelona untuk Neymar, Disebut Pemain Terbaik dan Mesin Sepak Bola
Hingga kini, Iniesta masih menjalani terapi untuk mengobati depresi yang sedang dia alami.
Iniesta mengaku sebanyak apa pun harta yang dimiliki, tidak membuat seseorang bisa terhindar dari kondisi mental buruk.
"Saya masih akan menjalani terapi karena saya perlu berdamai dengan diri saya sendiri," kata Iniesta.
"Saya suka mendengarkan para profesional berbicara tentang kesehatan mental dan depresi."
"Pada akhirnya, hidup mengajarkan Anda bahwa depresi dan kesehatan mental dapat memengaruhi siapa saja."
"Hal ini bukan tentang materi. Saya bisa memiliki semua mobil di dunia dan semua yang saya inginkan dan masih sulit menghadapi masalah hidup. Anda perlu melatih pikiran Anda," tutur Iniesta melanjutkan.
Iniesta juga sempat berbicara mengenai rencananya usai gantung sepatu sebagai pemain sepak bola.
Baca Juga: Perang Produsen Seragam Klub Liga Jepang, 5 Tim Cinta Produk dalam Negeri
Jebolan akademi La Masia itu mengatakan sangat ingin kembali ke Barcelona sebagai pelatih atau direktur olahraga.
"Saya ingin kembali ke Barcelona sebagai pelatih atau direktur olahraga, tetapi pertama-tama saya harus belajar di area yang berbeda, kemudian kita lihat nanti," ujar Andreas Iniesta.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar