BOLASPORT.COM - FIFA dianjurkan mengganti timnas Iran dengan timnas Ukraina sebagai kontestan Piala Dunia 2022 menyusul konflik politik yang terjadi.
Timnas Iran menghuni Grup B pada Piala Dunia 2022 di Qatar, 20 November-18 Desember mendatang.
Mereka akan berjibaku dengan Inggris, Amerika Serikat, dan Wales pada fase grup turnamen empat tahunan tersebut.
Namun, langkah timnas Iran tercoreng akibat skandal politik di negara mereka.
Desakan untuk mendiskualifikasi timnas Iran pun muncul dari berbagai pihak.
Salah satu yang ikut mengusulkan wacana tersebut adalah klub Ukraina, Shakhtar Donetsk.
Dikutip BolaSport.com dari The Telegraph, CEO Shakhtar Donetsk, Serge Palkin, meminta FIFA mengganti timnas Iran dengan Ukraina sebagai kontestan.
Pasalnya, timnas Iran turun terlibat dalam invasi militer Rusia ke Ukraina.
Palkin menuding Rusia menyerang Ukraina dengan persenjataan yang dikirimkan oleh pemerintah Iran.
“Ketika para pemimpin Iran bersenang-senang menonton timnas mereka di Piala Dunia, orang-orang Ukraina akan tewas terbunuh drone dan misil dari Iran,” kata Palkin.
“Hampir 250 drone sudah menyerang kota-kota di Ukraina. Semua diproduksi dan dikirimkan oleh otoritas dan instruktur Iran.”
“Militer mereka juga melatih dan mengatur peluncuran drone yang menghancurkan rumah, museum, universitas, kantor, arena olahraga dan tempat bermain, serta warga sipil.”
“Warga sipil ini termasuk anak-anak yang bermimpi membela tim nasional Ukraina di Piala Dunia,” ujar Palkin.
Hal itu yang membuat Palkin tidak ragu mengajukan proposal agar FIFA memasukkan Ukraina sebagai pengganti timnas Iran.
Baca Juga: Untuk Pertama Kali dalam 7 Tahun, Jose Mourinho Bikin AS Roma Jadi Serigala Ompong
“Shakhtar Donetsk memanggil FIFA dan komunitas internasional untuk melarang keikutsertaan Iran di Piala Dunia 2022 karena partisipasi negara mereka dalam serangan teror di Ukraina,” ujar Palkin melanjutkan.
“Keputusan ini akan adil dan menarik perhatian dunia kepada rezim yang membunuh orang-orang terbaiknya dan ikut membantu membunuh warga Ukraina.”
“Tempat kosong Iran harus diberikan kepada Ukraina yang sudah membuktikan kelayakan mereka ikut ke Piala Dunia dengan bermain sepenuh hati."
"Keputusan ini adil secara historis dan mempertimbangkan faktor olahraga.”
Only one month to wait until #Qatar2022 ????
Enjoy some Eusebio magic in today's #FIFAWorldCup throwback ????????????
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) October 20, 2022
Timnas Ukraina memang gagal lolos ke Piala Dunia setelah kalah dari Wales pada final babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.
Mereka menyerah 0-1 dari Wales pada pertandingan Juni 2022.
Masalah politik yang melibatkan Iran bukan cuma partisipasi mereka ke invasi Ukraina.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Cristiano Ronaldo dan Nihilnya Gol di Fase Gugur
Sebelumnya, Iran sudah mendapat desakan serupa karena isu hak asasi manusia di negara sendiri.
Semua dimulai dari kematian seorang wanita berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini yang diduga disiksa polisi moral Iran akibat mengenakan baju yang tidak sesuai aturan.
Kasus itu memicu protes oleh warga lokal dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa di berbagai wilayah Iran.
Muncul desakan kepada FIFA untuk mendiskualifikasi Iran dari Piala Dunia 2022 yang berlangsung pada 20 November-18 Desember mendatang di Qatar.
Yang terbaru, sebuah firma hukum mengirim surat ke organisasi tertinggi sepak bola dunia itu.
Firma hukum tersebut mewakili kelompok figur olahragawan Iran baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.
Mereka mendesak FIFA menskors Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) dan melarang tim nasional berpartisipasi di Piala Dunia 2022.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | The Telegraph |
Komentar