BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memberikan kritiknya kepada Yamaha untuk mempersiapkan segalanya dengan sebaik-sebaiknya untuk menghadapi musim depan.
Fabio Quartararo meminta Yamaha mempersiapkan motor terbaik untuk bersaing dalam kejuaraan.
Permintaan itu disanggupi oleh Yamaha dengan menjajikan proyek yang bagus pada musim depan. Hal itu juga salah satu yang membuat Fabio Quartararo akhirnya bersedia memperpanjang kontraknya bersama Yamaha setelah drama yang terjadi pada awal-awal musim.
El Diablo sudah jelas menginginkan motor yang jauh lebih bertenaga.
Baca Juga: Tanpa Bantuan, Bagnaia Gunakan Caranya Sendiri dalam Misi Raih Gelar MotoGP
Pada musim ini, Quartararo dibilang sudah kalah telak dari para rival-rivalnya hingga menyebabkannya kesulitan untuk bersaing.
"Kami harus menciptakan motor yang lebih cocok untuk balapan dalam satu paket. Kita tidak perlu terlalu memikirkan tentang memiliki kecepatan sebanyak mungkin di tikungan. Motornya harus lebih disesuaikan dengan lawan-lawan kami," tutur Quartararo saat dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Kami harus mengambil tikungan yang lebih ketat, dengan kecepatan yang lebih rendah, bagi saya ini adalah hal yang paling penting," ujarnya.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, bahkan mengakui bahwa motor yang dimiliki saat ini terlemah di grid.
"Dari posisi kami sekarang, kecil kemungkinan kami bisa menutup jarak dengan motor-motor terkuat di awal musim 2023," ucap Jarvis dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Tetapi kami memiliki keyakinan yang bahwa kami dapat menyingkirkan kesalahan yang kami buat menjelang musim 2022."
"Kami mulai bekerja dengan Luca Marmorini dan kelompoknya pada bulan Januari. Kami sekarang melihat manfaat dari perubahan gaya dan pendekatan mereka."
Yamaha menjadi pabrikan satu-satunya yang menggunakan mesin Inline-4.
Meski begitu, Quartararo menilai Yamaha tak hanya lemah dalam kecepatan melainkan juga kurangnya cengkeraman pada ban belakang.
Baca Juga: Saat Ejekan Bos Yamaha Berubah Menjadi Pujian Usai Bagnaia Selangkah Lagi Raih Gelar
"Saya tidak tahu, karena Suzuki seperti kami, tapi mereka juga berkendara dengan cara yang berbeda," kata Quartararo di motorsport-total.
"Tentu saja kami kekurangan tenaga, tapi kami juga kekurangan cengkeraman pada roda belakang," ujarnya.
"Kami harus mengusahakan itu," ucapnya.
"Kami harus mengambil tikungan yang lebih ketat, dengan kecepatan yang lebih rendah. Bagi saya, ini adalah hal yang paling penting," ujar Quartararo.
Menurut Quartararo, dia memang merasa kecepatannya sangat baik saat latihan tapi itu tidak sama ketika balapan.
"Saat sendirian, saya sama cepatnya di Austria, yang bukan trek terbaik bagi kami. Saya memiliki kecepatan terbaik," tutur Quartararo.
"Tetapi kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan motor yang bisa kita gunakan untuk memperebutkan kemenangan. Dan bukan motor yang hanya cepat dalam latihan. Lagipula, itu tidak masuk akal," ucap Quartararo.
Baca Juga: Tahan Dulu Sakitnya, Fabio Quartararo Buru Sisa Peluang Juara MotoGP Masih dengan Jari Cedera
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport-total.com, Paddock-GP.com |
Komentar