BOLASPORT.COM - Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, meminta maaf terkait ucapannya saat mendampingi pemain saat babak kedua French Open 2022.
Eng Hian dianggap bertindak rasis saat pertandingan antara wakil Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, dan wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Dalam sebuah kesempatan diskusi dengan pemain, Eng Hian merujuk Tan dan Thinaah dengan sebutan putih dan hitam.
"Yang ... item (Thinaah), satu berani untuk antisipasi di depan ... kalau yang putih (Tan) naruh, jaga setengahnya, lalu mengangkat (bola) panjang-panjang," kata Eng Hian kepada Ana/Tiwi.
Sekadar informasi, Eng Hian bukan satu-satunya pelatih yang merujuk pemain lawan dengan karakter fisik alih-alih nama pemain secara langsung.
Pelatih lain seperti Herry Iman Pierngadi (ganda putra) saat memberi arahan juga kerap menyebut lawan dengan atribut fisik, tidak melulu soal warna kulit, atau aksesoris yang dikenakan.
Tan dan Thinaah sendiri memiliki perawakan yang hampir sama serta potongan rambut kuncir kuda yang sama. Pun demikian dengan kostum mereka.
Meski demikian, perkataan Eng Hian menuai kontroversi, terutama dari warganet Malaysia. Protes pun mengalir kepadanya.
Had to post this since I guess everyone wonder what is hitam putih right? For Malaysian, colors are very sensitive yaaaa tetangga. We demand apologies from coach? Naahhh benda tu x payah mintak, if they willing dorang boleh je buat without us asking. #FrenchOpen2022 pic.twitter.com/cf4Mc7SvyT
— Official Shah (@shahaidin) October 28, 2022
Tak ingin masalah menjadi berlarut-larut, Eng Hian mengunggah video permintaan maaf melalui akun media sosialnya.
Baca Juga: French Open 2022 - Rexy Kecewa Chia/Soh Tak Tunjukkan Kualitas Juara Dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar