BOLASPORT.COM - PSSI selaku induk sepak bola di Indonesia sudah mengumumkan adanya Kongres Luar Biasa (KLB). Persebaya Surabaya berharap ada evaluasi besar-besaran di sistem kompetisi.
Persebaya Surabaya menyoroti salah satu sistem dalam PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
PT LIB selaku operator Liga 1 dan 2 memberlakukan sistem pembagian saham yang unik.
Sebagai informasi, susunan kepemilikan PT Liga Indonesia Baru terdiri dari seluruh peserta klub Liga 1 dan PSSI.
Seluruh peserta Liga 1 memiliki 99 persen suara, termasuk Persebaya Surabaya.
Sementara PSSI selaku induk sepak bola Indonesia hanya memiliki satu persen suara.
Namun, PSSI disini punya posisi unik di tubuh PT LIB meski hanya memiliki satu persen kepemilikan saham.
Pasalnya, PSSI jadi satu-satunya pemilik hak berstatus golden share.
Sistem ini membuat PSSI punya hak lebih istimewa dibandingkan seluruh klub, meski punya saham minoritas.
Artinya, suara 18 klub Liga 1 tidak akan ada artinya jika PSSI sudah bersuara.
Baca Juga: Mundur dari Arema FC, Gilang Juragan 99 Akui Trauma Berat dan Singgung Tanggung Jawab Moral
Persebaya Surabaya melalui manajernya Yahya Alkatiri menyoroti isu tersebut di balik kesediaan PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, sistem golden share untuk PSSI di dalam PT LIB wajib dipertimbangkan ulang.
"Ketika klub bersuara, sedangkan PSSI mengeluarkan golden share-nya, baik di direksi atau di manapun harus mengikuti golden share itu," tutur Yahya Alkatiri dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Akhirnya kan klub tidak seberapa berpengaruh," ujarnya.
Peninjauan ulang soal status golden share milik PSSI dianggap sebagai langkah tepat untuk saat ini ketika ada wacana transformasi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Klaim Sudah Jalankan Tanggung Jawab, Iwan Bule Tolak Tinggalkan Kursi Ketum PSSI
"Kenapa? Karena klub-klub ini juga ingin bisa memikirkan nasib liga ke depannya. Jadi klub-klub tidak bergantung pada keputusan PSSI," tuturnya.
"Klub-klub tidak hanya ingin ber-liga, tetapi juga memikirkan cara mengembangkannya."
Demi bisa menyelaraskan tujuan tadi, Persebaya sebagai salah satu pemegang saham juga mengirimkan permintaan pelaksaan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) ke PT LIB.
Hanya lewat cara ini, peninjauan ulang soal status golden share tadi bisa dirembuk bersama pemegang saham lain.
Persebaya tidak sendirian dalam mengajukan RUPSLB dalam PT Liga Indonesia Baru.
Dua klub pemegang saham lainnya, Persis Solo dan PSIS Semarang turut mengirimkan permintaan tersebut.
"Kami sudah mengirimkan surat untuk perbaikan sepak bola nasional, salah satunya ke PT LIB. Surat itu untuk segera mengadakan RUPS Luar Biasa," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar