BOLASPORT.COM - Sejarah lama mencegah Barcelona untuk memperlakukan pelatih tim utama mereka, Xavi Hernandez, secara lebih cepat.
Barcelona dihadapkan dengan pertanyaan besar terkait nasib Xavi Hernandez begitu awal musim 2022-2023 ternyata dipenuhi kelokan.
Impian Barcelona untuk tampil di final Liga Champions musim ini harus dikubur dalam-dalam setelah tersingkir dari fase grup.
Kondisi tersebut menempatkan Xavi ke dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Xavi dianggap tidak mampu meracik tim penuh bintang Barcelona menjadi kesatuan yang solid.
Oleh karena itu, sang nakhoda dibayangi oleh isu pemecatan dari kursi pelatih Barcelona karena kondisi tersebut.
Mantan penyerang Barcelona, Thierry Henry, memiliki pendapat tersendiri terkait nasib Xavi.
Baca Juga: Gerombolan Alumni Liga Champions Datang, Arteta Waspadai Peluang Arsenal
Bagi Henry, Barcelona memiliki pertimbangan sendiri yang membuat Xavi masih bisa mempertahankan pekerjaannya.
Dia percaya Xavi masih bertahan di kursi pelatih lantaran punya sejarah panjang bersama Blaugrana.
"Jika pelatih lain menangani Barcelona dengan situasi terkini, maka akan terjadi sebuah ledakan," kata Henry seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Karena jabatan pelatih saat ini dipegang Xavi, maka kondisinya seperti baik-baik saja," ujar Henry menambahkan.
Xavi memiliki ikatan kuat dengan Barcelona karena merupakan produk akademi klub itu sendiri.
Tidak hanya itu, Xavi juga membela tim senior Barcelona hingga 17 tahun.
Ia mempersembahkan sejumlah gelar bergengsi, termasuk empat trofi Liga Champions dan delapan piala Liga Spanyol.
Kesempatan Xavi untuk melatih Barcelona pun dilabeli sebagai sesuatu yang begitu spesial.
Baca Juga: Mumpung Raphael Varane Cedera, Saatnya Harry Maguire Ambil Hati Erik ten Hag
Xavi dianggap telah memahami DNA Barcelona sehingga penunjukkan terasa personal bagi klub.
Ikatan tersebut tidak selamanya membuahkan hasil yang manis, terutama di Liga Champions.
Selama dua musim beruntun, Xavi gagal meloloskan raksasa Catalunya ke fase gugur.
Musim ini masih terlalu dini untuk menilai penampilan Barcelona, terutama karena performa mereka masih konsisten di Liga Spanyol dengan menempati peringkat kedua klasemen.
Andai Xavi mampu mempersembahkan gelar, maka kesalahannya di Liga Champions bisa dimaafkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar