BOLASPORT.COM - Salah satu perserta Liga 2, Sriwijaya FC sudah merekomendasikan nama untuk Calon Ketua PSSI periode berikutnya.
Klub yang bermarkas di Palembang, Sumatra Selatan itu sudah mengusulkan nama Erick Thohir sebagai nama calon ketua umum PSSI berikutnya.
Sosok Menteri Badan Usaha Milik Negara saat ini itu dinilai figur yang cocok dan tepat untuk PSSI.
Hal itu disampaikan Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid yang membawahi klub Sriwijaya FC.
“Untuk rekomendasi calon ketua umum, salah satu figur yang cocok dan tepat ya pak Erick Thohir," kata Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid dilansir BolaSport.com dari Antaranews.com pada Rabu (2/11/2022).
"Sebab kita sebenarnya mengharapkan PSSI ke depan lebih baik,” lanjutnya.
Menurut Faisal, Erick Thohir sudah kenyang asam garam di dunia manajerial sebuah tim sepak bola maupun cabang oleharaga lainnya.
Kapabilitas tersebut yang membuat Sriwijaya FC menilai sosok Menteri BUMN itu cocok untuk maju sebagai calon ketua umum PSSI berikutnya.
Sementara itu, Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk memilih ketua umum baru akan dilangsungkan pada Maret 2023 mendatang.
“Tapi pada prinsipnya Sriwijaya FC mendukung apapun yang menjadi keputusan dalam KLB PSSI," ujar Faisal Mursyid.
Baca Juga: Menpora Dorong Kompetisi Sepak Bola Indonesia Kembali Bergulir
"Yang semestinya November 2023 tapi maju pada Maret 2023 dan pembentukan komite pemilihannya diperkirakan Januari 2023,” jelasnya.
Terlepas dari semua itu, Faisal mengajak semua pihak pemangku kepentingan untuk fokus mencarikan solusi terkait keberlanjutan Liga Indonesia yang saat ini tertunda pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Sebab pihaknya menilai keberlanjutan Liga Indonesia itu sangatlah penting, bukan sebatas bisnis industri sepak bola tapi lebih pada keinginan bermain dalam sebuah pertandingan untuk meraih prestasi gemilang itu sendiri.
Faisal menyebutkan, saat ini selama liga dihentikan manajemen Sriwijaya FC terpaksa meliburkan pemain dari agenda pelatihan terpusat.
Sebagai gantinya para pemain tim berjulukan Laskar Wong Kito melangsungkan pelatihan mandiri di kampung halaman masing-masing sembari mendapatkan pengawasan jarak jauh oleh pelatih kepala.
Baca Juga: Tiga Tuntutan Dari Amnesty International Atas Kasus Tragedi Kanjuruhan
“Informasinya dalam waktu dekat akan ada ada pertemuan di Jakarta membahas keberlanjutan Liga Indonesia 1 dan 2," ujar Faisyal Mursyid.
"Harapan kami fokus nya di situ juga, sebab kondisinya saat ini pelatih dan pemain kami liburkan dan tentunya."
"Tidak ada yang ingin kondisi seperti ini berlarut,” katanya.
Semenjak tragedi Kanjuruhan, Liga 1 sudah terhenti selama sebulan.
Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3 belum mendapatkan izin untuk kembali menggelar kompetisi oleh pihak kepolisian.
Hal ini menyangkut rekomendasi TGIPF yang melarang penerbitan izin keramaian untuk gelaran Liga 1 sampai Liga 3 sampai PSSI bisa menggelar Kongres Luar Biasa.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar