"Saya pikir semua tim berpeluang rugi secara finansial waktu main kembali dengan sistem bubble," kata pelatih Bali United Stefano Cugurra dilansir dari situs resmi klub.
Baca Juga: Usai Datangkan Pelatih Eks JDT, Persis Solo Akan Gelar TC di Malaysia
"Mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan, dan sewa bus. Tim juga akan main jauh dari dukungan suporter," ujarnya.
Aji Santoso selaku pelatih Persebaya Surabaya jadi nama kedua yang menolak sistem bubble.
Menurutnya, sistem bubble bakal mengganggu finansial klub terutama pemasukan dari tiket penonton di laga kandang.
"Kalau bubble sebenarnya kurang pas. Harusnya tetap berjalan seperti biasa. Jadi, tetap harus ada penonton," kata pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.
"Bagaimanapun juga dengan adanya penonton kan bisa membantu keuangan klub," ujarnya.
Baca Juga: Tunggu Kepastian Format Lanjutan Liga 1, Arema FC belum Tentukan Markas setelah Tragedi Kanjuruhan
Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan memang harus jadi pembelajaran. Namun bukan berarti sepak bola digelar tanpa penonton lagi.
Tidak ada kondisi yang memaksa kompetisi harus digelar demikian. Beda halnya ketika pandemi yang saat itu lebih krusial karena menyangkut masalah kesehatan.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar