BOLASPORT.COM - Sejumlah klub menyayangkan rekomendasi Komnas HAM mengenai pembekuan seluruh pertandingan sepak bola di tanah air sebagai hasil investigasi atas Tragedi Kanjuruhan.
Daftar klub tersebut adalah Madura United dan Persib Bandung.
Kedua klub tersebut menilai bahwa Komnas HAM tidak merangkul aspek sepak bola.
Menurut mereka, Komnas HAM justru mematikan sepak bola itu sendiri sebagai hasil investigasi atas Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Tragedi Kanjuruhan sendiri menewaskan 135 orang.
Achsanul Qosasi menyayangkan keputusan Komnas HAM.
"Dia tidak melihat dari perspektif bagaimana sepak bola ini bisa segera bergulir kembali. Dia tidak punya pertimbangan itu sama sekali," kata Presiden Madura United Achsanul Qosasi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/11/2022) dikutip BolaSport.com dari AntaraNews.com.
Menurutnya, persepektif Komnas HAM dalam hasil penyelidikannya lebih menekankan pada persoalan Hak Asasi Manusia.
Namun, hasil penyelidikan Komnas HAM tidak menyentuh aspek sepak bola sama sekali.
Baca Juga: Usai Datangkan Pelatih Eks JDT, Persis Solo Akan Gelar TC di Malaysia
Padahal menurutnya Komnas HAM seharusnya dapat membantu agar aspek Hak Asasi Manusia dapat terakomodasi dalam sepak bola.
Achsanul melanjutkan bahwa Komnas HAM sudah masuk terlalu jauh melampaui sepak bola itu sendiri.
"Komnas HAM mestinya merekomendasikan, misalnya, demi keamanan penonton maka dalam menggelar kompetisi sepak bola harus memperhatikan apakah itu jam tayangnya atau instrumen-instrumen lain. Bukan sepak bolanya," kata Achsanul.
"Kalau begini bisa dibilang Komnas HAM agak offside lah," Achsanul menambahkan.
Senada dengan Madura United, Persib Bandung juga menyatakan hal serupa.
Baca Juga: Tunggu Kepastian Format Lanjutan Liga 1, Arema FC belum Tentukan Markas setelah Tragedi Kanjuruhan
Diwakili oleh Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar, mereka juga meminta Komnas HAM tidak gegabah.
Pihaknya meminta Komnas HAM bisa mengeluarkan rekomendasi secara hati-hati.
Ia menilai selama ini sepak bola bukanlah sekadar olahraga semata bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, sepak bola merupakan olahraga yang menyatukan bangsa Indonesia, bahkan sebagai tempat silaturahmi.
"Banyak yang menggantungkan hidup juga ke sepak bola. Kalau sampai dihentikan, bagaimana?" kata Umuh.
"Kalau sampai FIFA turun (tangan), kita dibekukan (karena melihat ada intervensi dari rekomendasi ini), di-banned delapan tahun, nangis semua. Nangis semua. Mau jadi apa?" papar Umuh.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar