BOLASPORT.COM - Pusat Pengelola Kompeks Gelora Bung Karno (PPKGBK) berkomitmen mendorong dan mendukung penuh proses pembinaan olahraga Indonesia.
Terlebih, multi-sport complex pertama di Indonesia ini dibangun dari perjalanan sejarah olahraga, yakni Asian Games IV/1962.
Komitmen itu disampaikan Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi Afif Kusumo ketika menemui Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari di kantor NOC Indonesia, Senayan, Senin (7/11/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Adi sekaligus menjelaskan bentuk konkret yang telah dilakukan PPKGBK dalam memberikan kontribusi pembinaan olahraga Indonesia.
Baca Juga: 'Kemenangan pada Hylo Open 2022 Jadi Modal Anthony Ginting ke BWF World Tour Finals 2022'
"Kami sangat menyadari komplek GBK ini hakikatnya dibangun untuk olahraga, dan ini juga menjadi visi kami untuk menjadikan Kompleks GB menjadi salah satu kawasan olahraga terintegrasi yang modern, ramah lingkungan dan unggul di dunia," kata Adi di Kantor NOC Indonesia.
Meski demikian, Adi meminta masyarakat dapat memahami peran PPKGBK. PPKGBK sudah tidak lagi menerima bujet Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejak mereka ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) bersifat penuh sejak 2008.
Artinyam segala kebutuhan pengelolaan dan pemeliharan harus ditanggung sendiri oleh PPKGBK.
"Estimasi perawatan Kompleks GBK kurang lebih Rp 20 miliar per bulan. Biaya ini kami dapatkan dari biaya sewa GBK. Kami tidak membebankan biaya sepeser pun untuk kebutuhan pembinaan atlet pelatnas yang direkomendasikan Kemenpora," ucap Adi
"Latihan atlet yang membela Merah Putih tentu menjadi prioritas kami, tetapi event-event di GBK juga yang membiayai biaya perawatan untuk kenyamanan berlatih di GBK," ujar Adi dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar