BOLASPORT.COM - Rekan setim Lionel Messi di Paris Saint-Germain, Danilo Pereira, membantah jika timnas Portugal berjuang di Piala Dunia 2022 untuk Cristiano Ronaldo.
Piala Dunia 2022 di Qatar kemungkinan besar akan menjadi ajang terakhir Cristiano Ronaldo.
Pasalnya, Ronaldo kini sudah berusia 37 tahun.
Jika harus bermain di Piala Dunia 2026, dia akan berusia 41 tahun.
Oleh sebab itu, Ronaldo diyakini bakal tampil habis-habisan untuk meraih Piala Dunia pertamanya sekaligus yang terakhir.
Ambisi Ronaldo disambut baik oleh kompatriotnya, Danilo Pereira.
Namun, Danilo juga menegaskan bahwa di Piala Dunia nanti timnas Portugal tidak hanya berjuang untuk ambisi Ronaldo.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Javi Martinez Kaget Luis Enrique Tak Ajak Thiago Alcantara ke Qatar
"Akan selalu ada kritik karena Cristiano Ronaldo adalah pemain yang banyak menjual. Dia adalah pemain yang dibicarakan setiap hari," kata Danilo seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi FIFA.
"Jika dia buruk, orang-orang akan berbicara. Jika dia baik-baik saja, orang-orang akan berbicara."
"Jadi, kami di dalam grup melihat ini secara alami."
"Itu normal bagi Cristiano, menjadi poin terkuat di tim nasional, untuk lebih menyorotinya, kami akan melempar lebih banyak bola ke arahnya, kami akan mencoba membuatnya mencetak gol dan dia juga akan menuntutnya."
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pisah Jalan dengan Man United, 3 Klub Ini Siap Tampung
"Wajar jika ada percakapan ini karena orang berpikir kami bermain untuk Cristiano, tapi bukan itu masalahnya."
"Kami bermain untuk memenangkan pertandingan," tutur Danilo menambahkan.
Pada Piala Dunia 2022, Portugal akan tergabung di Grup H bersama Uruguay, Korea Selatan, dan Ghana.
Lawan-lawan Portugal terbilang relatif berimbang.
Pasalnya, ada tim yang di atas kertas amat mudah untuk Portugal, tetapi ada pula yang sulit.
Jika mengacu pada pembagian pot, maka Ghana menjadi lawan paling mudah bagi Portugal di Grup H karena datang dari Pot 4.
Sementara itu, Uruguay dan Korea Selatan menjadi dua lawan berat karena berasal dari Pot 2 dan Pot 3.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar