BOLASPORT.COM - Pandit Liga Inggris, Jamie Carragher, meledek momen jabat tangan Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes di tim nasional Portugal.
Cuplikan wawancara Cristiano Ronaldo pada program Piers Morgan Uncensored menampilkan pernyataan-pernyataan pemain asal Portugal tersebut soal Manchester United.
Salah satunya adalah pendapat Cristiano Ronaldo soal Erik ten Hag, pelatih Manchester United.
Cristiano Ronaldo mengklaim Erik ten Hag dan dua petinggi klub berusaha memaksanya pergi.
Pemain asal Portugal itu juga tidak menutupi perasaan tidak sukanya terhadap juru taktik asal Belanda tersebut.
"Saya tidak menghormati Erik ten Hag karena dia tidak menunjukkan rasa hormat pada saya," ucapnya.
"Jika Anda tidak menghormati saya, maka saya tidak akan pernah menghormati Anda," tegas mantan bintang Real Madrid tersebut.
Beragam reaksi mengikuti rilisnya cuplikan wawancara tersebut.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Wejangan Pangeran William untuk Tim Nasional Inggris
Tak sedikit suporter yang kecewa dan murka terhadap sikap Ronaldo dan meminta manajemen klub memutus kontraknya.
Cristiano Ronaldo sendiri sudah bergabung dengan tim nasional jelang Piala Dunia 2022 di Qatar, 20 November-18 Desember mendatang.
Berada di tim nasional tidak membuat Cristiano Ronaldo sepenuhnya “lolos” dari Manchester United.
Dia masih harus bertemu dengan Bruno Fernandes, salah satu rekan seklub sekaligus rekan senegaranya.
Sebuah momen antara Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes terjadi di kamar ganti.
Bruno Fernandes berjalan melewati Cristiano Ronaldo, dan Ronaldo otomatis mengulurkan tangan.
Entah tidak melihat atau sengaja, Fernandes tidak menyambut uluran tangan Cristiano Ronaldo, sebelum Ronaldo menepuk bahunya.
Barulah Bruno Fernandes menengok dan menyalami Cristiano Ronaldo.
Jika dihubungkan dengan konteks wawancara Cristiano Ronaldo, wajar jika banyak yang menilai kalau momen antara Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes itu sebagai hal yang canggung.
Baca Juga: Hugo Lloris Takkan Pakai Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia 2022
Salaman antara Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes tidak lepas dari pengamatan pandit sepak bolal, Jamie Carragher.
Jamie Carragher, mantan bek Liverpool itu, mengunggah foto salaman antara dirinya dengan sesama mantan pemain The Reds, Steven Gerrard.
Dalam foto tersebut, Carragher dan Gerrard berjabat tangan tanpa memandang wajah satu sama lain.
???????????????? pic.twitter.com/5F4zO075iA
— Jamie Carragher (@Carra23) November 15, 2022
Di sebelah foto tersebut Carragher mengunggah foto yang sama, hanya saja wajahnya dan wajah Gerrard digantikan oleh wajah Fernandes dan Ronaldo via editan.
Jamie Carragher sendiri menilai wawancara dengan Piers Morgan adalah langkah sengaja agar kontraknya diputus.
“Jelas sekali Ronaldo ingin dipecat. Dia sudah mengatakan sejak musim panas kalau dia ingin pergi, dan itu hal yang biasa dalam sepak bola,” kata Carragher, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
“Waktu itu tidak ada klub yang mau mengambilnya karena gaji atau karena harga yang dipasang oleh Man United.”
Baca Juga: Dulu Ronaldo Nyaris Diusir Klub Portugal, Sekarang Terancam Dipecat Man United
“Menurut saya dia tahu situasinya akan sama pada bursa transfer musim dingin maupun musim panas nanti, jadi dia mencoba dipecat atau pergi dengan status bebas transfer.”
“Hanya itu cara dia bisa pergi dari Man United. Man United harus memecatnya atau melepas dengan status bebas transfer. Saat ini Man United tengah membangun kembali tim.”
“Erik ten Hag akan mengejar trofi Liga Inggris atau Liga Champions 2-3 tahun mendatang dan Cristiano Ronaldo takkan ada saat momen itu terjadi.”
Carragher pun tak segan menyebut sosok Cristiano Ronaldo tak lebih dari distraksi untuk Setan Merah.
“Dia hanya akan jadi distraksi yang tak mau pergi. Begitu seorang pemain mengatakan dia tidak menghormati pelatih, bagaimana mungkin situasi klub kondusif setelah Piala Dunia nanti?”
“Situasi Man United tak mungkin begini terus ke depannya. Akan selalu ada pertanyaan soal Cristiano Ronaldo setiap Ten Hag diwawancarai."
"Man United tidak butuh gangguan semacam itu,” ujar Carragher.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar