BOLASPORT.COM - Ducati tetap tenang meski dua teknisi andalannya dibajak oleh pabrikan lain. Bos Ducati, Gigi Dall’Igna menilai itu harga yang harus dibayar ketika menjadi yang terkuat di grid.
Ducati tahun ini menjadi pabrikan paling sukses pada MotoGP setelah 15 tahun menanti. Ducati akhirnya bisa mengantarkan pembalapnya menjadi juara dunia di kelas utama MotoGP.
Bak pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, selain mengantarkan Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia, Ducati juga menjadi yang terbaik di klasemen konstruktor dan klasemen tim.
Hasil tersebut membuat Ducati menyandang gelar Triple Crown. Sebuah gelar kehormatan sekaligus menandakan kekuatan sebuah pabrikan.
Prestasi tersebut akhirnya membuat Ducati saat ini menjadi referensi, terutama dalam hal pengembangan motor bagi pabrikan lainnya.
Dibalik kesuksesan Ducati tahun ini tentu ada harga yang harus dibayar, salah satunya adalah para mekanik Ducati yang menjadi incaran pabrikan lain.
Salah pabrikan yang melirik para mekanik Ducati adalah pabrikan KTM, dimana mereka sudah membajak dua mekanik penting Ducati.
Dua mekanik yang dibajak bajak oleh pabrikan asal Austria tersebut, adalah Alberto Giribuola dan Christian Pupulin.
Giribuola merupakan salah satu sosok penting di Ducati sekaligus orang lama, pasalnya Giribuola adalah sosok yang ikut serta mengantarkan Andrea Dovizioso meraih tiga kali runner-up juara dunia bersama Ducati.
Baca Juga: Motor Yamaha yang Lambat Jadi Beban Fabio Quartararo pada MotoGP 2022
Musim ini, Giribuola menjadi sosok kunci dibalik keganasan Enea Bastianini di atas lintasan, tangan dinginnya mampu membuat Bastianini meriah empat kali kemenangan.
Sementara itu, Pupulin merupakan orang penting bagi Jack Miller di Ducati. Pupulin jadi orang yang membuat Miller sukses menyelesaikan musim 2022 di tempat kelima.
Kini Pupulin memutuskan untuk bergabung bersama KTM mengikuti Miller yang juga memutuskan untuk kembali ke pelukan KTM.
Meski begitu, Bos Ducati tak cemas dengan hal tersebut dan mengatakan ini adalah suatu hal yang harus mereka bayar.
"Kami menerima harga ini," ucap Dall’Igna dikutip BolaSport.com dari GPOne, Senin (21/11/2022).
"Sejak kedatangan saya, saya telah mengikuti garis yang jelas berbagi informasi dengan semua orang di Departemen Balap."
Dall’Igna mengatakan jika mekanik terbaiknya pergi ke pabrikan lain, maka dirinya akan melatih orang lain.
Pasalnya. prinsip Ducati adalah bekerja dengan talenta-talenta muda dan berusaha menjadi yang terbaik di MotoGP.
Hal tersebut dibuktikan Ducati musim depan, dimana di tim pabrikan mereka akan menempatkan dua pembalap muda yaitu Bagnaia dan Bastianini untuk melanjutkan dominasi Ducati di MotoGP.
"Insinyur kami yang paling berbakat meninggalkan kami? Kemudian kami melatih orang lain."
"Ini adalah filosofi proyek kami, untuk fokus pada talenta muda dan jadikan mereka juara dunia, terlepas dari apakah mereka pembalap atau insinyur."
Baca Juga: Seri Penutup Jadi Balapan Paling Ramai, Bos MotoGP Puas dengan Catatan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar