BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra terlihat pasrah terkait lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Di masa ketidakpastian ini, Teco sapaannya memilih tetap mengasah kemampuan anak asuhnya dengan latihan rutin tiap hari.
Pelatih asal Brasil tersebut masih tetap menunggu kepastian berlangsungnya kompetisi.
"Semua tunggu kabar. Masih bisa main tahun ini atau tidak (kelanjutan kompetisi). Ya kami masih tetap latihan," kata Teco, Minggu (20/11/2022), dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.
Pemerintah menargetkan pelaksanaan Liga di Indonesia harus selesai penuh pada bulan April 2023 agar tidak berbenturan dengan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023.
Maka untuk melanjutkan, tentu jadwal pertandingan bisa jadi padat.
Pelatih asal Brasil itu tidak mempersoalkan jadwal yang padat. Ketimbang tidak ada pertandingan, ia lebih memilih kompetisi berlanjut meski harus bermain enam kali dalam sebulan.
“Ya pasti main 6 kali di dalam 1 bulan tidak ideal. Tapi lebih bagus main 6 kali dari pada tidak main sama sekali,” ucap Teco
Lanjutan kompetisi Liga 1 masih abu-abu hingga saat ini. Operator diharapkan segera membahas dari sebelumnya beredar kabar pembahasan ini dilakukan usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20.
Pemerintah, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru belum memberikan kepastian.
Baca Juga: Paspor WNI Bukan Jaminan Bagi Jordi Amat Untuk Dapatkan Posisi Inti di Lini Belakang JDT
Sempat muncul opsi Liga 1 bakal dilanjutkan pada 18 November atau 25 November atau juga 2 Desember 2022.
Namun hingga kini tanda-tanda itu belum tampak. Kabar terbaru, pemerintah akan mengadakan rapat koordinasi dengan stakeholder hingga Polri untuk menentukan nasib persepakbolaan Tanah Air.
Ketika nanti kompetisi berlanjut, Teco tak sependapat apabila Liga 1 2022/2023 dilaksanakan dengan system bubble.
Ada kabar kelanjutan kompetisi digelar terpusat di satu tempat, seperti halnya musim 2021/2022 saat pandemi Covid-19.
Wacana yang berhembus itu sudah ramai-ramai ditolak beberapa pengamat sepak bola dan klub seperti Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso Jagokan Brasil Jadi Juara Piala Dunia 2022
Sistem bubble seperti yang dilaksanakan di Bali musim lalu dinilai hanya menguntungkan tim tertentu.
Bagi Teco pun demikian, sistem bubble membuat klub merogoh finansial yang besar dan justru bisa merugikan klub.
“Saya pikir waktu main system bubble semua tim rugi finansial," kata Teco.
"Harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan dan sewa bus."
Di samping itu, kompetisi dengan system bubble juga membatasi suporter untuk mendukung tim kebanggaannya karena harus pergi ke luar kota.
Hal itu bagi Teco menjadi kerugian bermain tidak di hadapan pendukung sendiri.
Sebelumnya, laporan awal terkait finalisasi regulasi dan Standard Operating Procedure (SOP) sudah dirancang oleh Satuan tugas (Satgas) Transformasi Sepakbola Indonesia. Laporan tersebut diteruskan kepada Presiden Joko Widodo.
Laporan tersebut berisi rencana aksi yang sudah dan akan dilakukan memuat peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan standar peraturan olahraga oleh Satgas Transformasi Sepakbola Indonesia yang dipimpin Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar