BOLASPORT.COM - Formula 1 musim 2022 sudah berakhir, ditandai dengan seri terakhir pada GP Abu Dhabi pada Minggu (20/11/2022). Meski begitu sampai saat ini, Mercedes belum mampu memahami keanehan mobilnya.
Mercedes menjadi salah satu tim yang banyak mengalami masalah pada Formula 1 musim 2022.
Sejak awal musim dua pembalapnya yaitu George Russel dan Lewis Hamilton, terus ditimpa masalah demi masalah.
Salah satu masalah yang cukup mengganggu kedua pembalap tersebut, adalah efek porpoising yang terjadi pada mobil W13 yang mereka kendarai.
Masalah tersebut secara signifikan mempengaruhi gaya balapan mereka di atas lintasan, hasilnya Russel dan Hamilton hanya menjadi pembalap pemanis di klasemen.
Hamilton yang merupakan pemilik tujuh gelar juara dunia hanya menyelesaikan musim 2022 ditempat keenam, sementara itu Russel lebih baik karena bisa menyelesaikan musim yang berat di peringkat keempat.
Bahkan sampai saat ini pihak Mercedes masih kebingungan perihal perilaku W13, dan belum begitu yakin semua masalah tersebut bisa teratasi pada W14 yang akan digunakan musim depan.
"Saya tidak berpikir Anda benar-benar bisa sekarang, atau bahkan selama musim dingin, kami belum tahu segalanya tentang W13," ucap kepala strategi Mercedes, James Vowles dikutip BolaSport.com dari MotorSports.com, Jumat (25/11/2022).
"Ada beberapa pasang surut, sangat banyak, dan itulah bagian yang saya maksud dengan mobil ini."
Baca Juga: Usai Memutuskan Pensiun dari F1, Sebastian Vettel Merasa Perasaannya Jadi Hampa
"Memiliki item yang kami yakini dan kami pahami serta beberapa di antaranya masih belum bisa dijelaskan sebagai akibatnya."
"Tetapi jika Anda melihat arah ke depan, ada peluang, terutama pada kecepatan balapan."
"Kami membuat banyak kemajuan kami hanya melakukannya dengan memahami dimana masalahnya, kemudian mengerjakannya sebagai tim."
Mercedes sendiri tampaknya akan melakukan perubahan besar pada mobil untuk musim depan.
Pasalnya W13 yang memiliki tenaga besar tidak bisa dimaksimalkan oleh para pembalap, karena adanya efek porpoising.
Dimana ketika para pembalap menginjak pedal gas dalam-dalam, mobil akan semakin memantul dan membuatnya sulit dikendalikan.
"Keyakinan yang kami miliki sekarang, kami memiliki alat dan memiliki terowongan angin," ucap Vowles.
"Serta alat pengembangan yang bisa meningkatkan kinerja mobil kami dan juga tim ini.”
"Kami menghasilkan kinerja yang lebih baik dari pesaing kami, dan memungkinkan kami untuk bergerak lebih jauh."
Keputusan untuk melakukan perubahan pada W13 tampaknya cukup tepat dan memang harus dilakukan oleh Mercedes.
Pasalnya jika berkaca pada hasil GP Abu Dhabi, Mercedes masih tertinggal jauh dari pesaingnya seperti Red Bull dan Ferrari.
Baca Juga: Klasemen Akhir F1 2022 - Verstappen Tegaskan Dominasi dan Sesal 1 Poin untuk Insentif Rp 180 Miliar
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar