BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengungkapkan sesuatu buruk bisa saja terjadi di lintasan. Di mana para pembalap rela melakukan apa pun demi meraih hasil maksimal.
Marc Marquez langsung merasakan kejadian yang tak mengenakkan baginya setelah kembali balapan pada seri ke-15 MotoGP Aragon 2022.
Marquez terlibat dalam insiden yang menyebabkan dua pembalap lainnya terluka bahkan sampai mengalami cedera.
Pembalap asal Cervera, Spanyol itu dianggap menjadi penyebab jatuhnya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Takaaki Nakagami (LCR Honda).
Akibatnya insiden itu, Quartararo mengalami luka bakar dan memar pada bagian dadanya usai terpelanting dari motornya.
Adapun Nakagami hampir berhadapan dengan maut ketika jatuh di tengah lintasan. Untungnya, semua pembalap di belakangnya mampu menghindar.
Baca Juga: Aprilia Berpotensi Jadi Tim yang Bisa Tandingi Ganasnya Ducati Musim Depan
Tetapi Nakagami harus membayar mahal insiden itu setelah tangannya mengalami cedera retak tangan hingga harus naik ke meja operasi.
Marquez tentu mendapatkan berbagai komentar miring dengan perbuataannya itu, namun tak sedikit juga yang membelanya dengan menilai insiden itu adalah kecelakaan yang wajar dalam balapan.
Meski begitu setelah balapan terakhir musim MotoGP 2022 di Valencia, Marquez kembali mendapatkan respek dari rival-rivalnya yang mendatanginya.
Bagaimana pun, Marquez telah melalui tiga musim yang sulit sejak kecelakaan hebat yang menimpanya pada GP Jerez 2020 lalu.
"Itu adalah momen yang sangat bagus dan emosional. Terutama karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi setelah operasi keempat," kata Marquez dikutip BolaSport.com dari Spedweek.
"Tidak ada yang bisa memberi tahu bagaimana dan kapan kembalinya kita ke lintasan," ucapnya
"Tetapi, itu sangat emosional karena Anda merasakan rasa hormat dari para pembalap lain. Itu sangat bagus untuk saya," ujar Marquez.
Baca Juga: Lin Jarvis Ingin Fabio Quartararo Paham, Janjinya Berikan Motor Terbaik Terealisasi 2023
Marquez kemudian memaklumi bahwa boleh saja pembalap saling membenci namun dia juga tak bisa memprediksi bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dalam balapan.
"Kita dapat membenci satu sama lain dan anda dapat bertarung keras melawan rival, namun kita tidak pernah mengharapkan lawan Anda cedera," tutur Marquez.
"Karena cedera tidak hanya berarti bahwa kehidupan profesional Anda berubah, tetapi juga kehidupan pribadi Anda."
"Kita semua tahu mengapa kita membalap, tetapi kita juga tahu risiko yang kita ambil ketika kita menggerakkan motor," ujar Marquez.
"Tentu saja anda tidak mengharapkan yang terbaik bagi beberapa lawan, namun anda tidak pernah ingin mereka terluka. Itu sangat penting," ucap Marquez.
Namun pada akhirnya, Marquez tetap mendapat simpati dari beberapa pembalap di akhir musim.
"Bahwa beberapa pembalap datang kepada saya adalah kejutan, tetapi dari beberapa dari mereka saya sudah menduganya, karena kami memiliki hubungan yang baik," tutup Marquez.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Sesumbar Bisa Juara Dunia jika Motornya Dulu seperti Sekarang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar