BOLASPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, memberikan kritik terkait pemanggilan pemain muda tim Macan Kemayoran ke timnas U-20.
Seperti diketahui, pada pemusatan latihan (TC) skuad Garuda Nusantara ada sembilan pemain Persija yang mendapatkan panggilan.
Mereka adalah Muhammad Ferarri, Alfriyanto Nico, Frenky Missa, Cahya Supriadi, Ginanjar Wahyu, Dia Syayid Alhawari, Teuku Razza Fachrezi, Dony Tri, dan Achmad Maulana.
Baca Juga: Saddil Ramdani ke Persib? Marc Klok Siap Tunggu di Bandung
Terkait pemanggilan pemain yang cukup banyak ini, kesabaran Thomas Doll sudah mulai menipis.
Menurutnya, PSSI harusnya melakukan komunikasi dengan tim.
Apalagi, tim Macan Kemayoran menjadi tim yang banyak mengirim pemain ke timnas U-20 Indonesia.
Hal ini cukup berpengaruh saat tim pelatih akan memaksimalkan potensi pemain muda yang mereka punya.
"Saya tidak tahu bagaimana ke depannya apabila saya ingin membangun tim dengan pemain muda jika Federasi terus memanggil mereka."
"Dari 5 bulan terakhir, saya pikir 4 bulannya mereka bersama dengan Timnas untuk TC, ujicoba, dan tidak pernah di sini dengan Persija," kata Thomas Doll dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Jakarta.
Baca Juga: Elkan Baggott Tidak Akan Ikut TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022
Thomas Doll mengakui jika pemanggilan pemain ke timnas kelompok umur berpengaruh pada program pelatih.
Terutama saat mereka dalam proses membangun pemain muda yang bisa bermanfaat bagi klub di masa depan.
"Saya tidak tahu, saya harus memikirkan hal ini karena saya tidak senang dengan situasi ini."
"Semua klub tentu senang jika bisa membangun tim muda."
"Tapi saya tidak pernah memiliki pemain (U20) di pertandingan, ini tidak mungkin," tambahnya.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong: Timnas U-20 Indonesia Bukan Tempat Bermain-main!
Mantan pelatih Borrusia Dormund ini menegaskan jika buruknya komunikasi ini bukan pertama kali terjadi.
Menurutnya, beberapa pemain muda yang sukses menembus tim utama tetap membutuhkan pendampingan dari pelatih.
"Mereka (PSSI) mengambil pemain saya lalu pergi, dan itu dianggap normal, itu membuat saya marah, dan tidak hanya saya, saya pikir banyak orang berpikir seperti ini, mereka tentu tidak senang apabila pemain tidak ada dalam pertandingan yang penting."
"Saya tidak mengerti ini, dan ini bukan pertama kalinya, saya kehilangan mereka dalam banyak pertandingan,"
"Ferrari, Frengki, Ginanjar, Cahya juga kiper kedua kami, Nico, mereka senang ketika sudah masuk dalam skuat utama di tim."
"Tapi mereka tidak di sini karena mereka menjalani pemusatan latihan dari pagi sampai sore (bersama Timnas-red)," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tribun Jakarta |
Komentar