BOLASPORT.COM - Setelah penantian panjang, Liga 1 Putri Indonesia akhirnya akan kembali hadir menyemarakkan kompetisi sepak bola Tanah Air.
PSSI berencana menghidupkan kembali Liga 1 Putri yang sudah mati suri selama tiga tahun.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Maaike Ira Puspita.
Maaike Ira menargetkan pihaknya dapat kembali menggulirkan Liga 1 Putri pad Desember 2022.
"Insyaallah Liga 1 Wanita pada Desember 2022," ujar Maaike dikutip BolaSport dari Antara.
Baca Juga: Bukan Juara, Ini Prediksi Marc Klok untuk Timnas Belanda di Piala Dunia 2022
Jika benar terlaksana, Liga 1 Putri nantinya akan menjadi penyelenggaraan yang kedua di Indonesia.
Liga 1 Putri mulanya diselenggarakan untuk kali pertama pada tahun 2019.
Saat itu, Persib Putri keluar sebagai jaura setelah menaklukkan Tira Persikabo di partai final.
Persib Putri yang ditukangi Iwan Bastian menang dengan agregat 6-1.
Sayang, Liga 1 2019 menjadi kompetisi pertama dan terakhir dalam tiga tahun terakhir.
Pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air menjadi penyebab PSSI kesulitan menggulirkan Liga 1 Putri.
Setelah vakum selama tiga tahun, Liga 1 Putri diharapkan dapat diselenggarakan sebelum pergantian tahun depan.
Maaike Ira mengatakan, PSSI terus berkomitmen untuk mengembangkan sepak bola putri.
Hal itu pun dijadikannya visi dan misi saat mencalonkan diri dan akhirnya terpilih menjadi Wakil Presiden AFF periode 2022-2026.
"Sepak bola wanita jadi visi dan misi saya di AFF," kata Maaike.
Untuk mewujudkan kembalinya Liga 1 Putri, PSSI kembali bekerjasama dengan UEFA dengan menggelar acara UEFA Assist.
Program ini diikuti oleh perwakilan stakeholders sepak bola yang berkecimpung di sepak bola wanita, PSSI, ASBWI dan beberapa perwakilan klub.
Mereka diberikan materi oleh tiga perwakilan UEFA, yakni Chris Milnes (UEFA International Relations Project Specialist), Monika Staab (UEFA Assist Expert) dan Jules McGeever (UEFA Assist Expert).
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | ANTARA News |
Komentar