BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, tak menyangka Fabio Quartararo menjadi korban PHP Yamaha pada musim 2022.
MotoGP 2022 berakhir dengan menyedihkan bagi Fabio Quartararo dan timnya yakni Monster Energy Yamaha.
Sempat unggul 91 poin, Fabio Quartararo justru kehilangan gelar juara dunia yang disandangnya karena kalah bersaing.
Melaju di atas motor YZR-M1, Fabio Quartararo harus mengakui ketangguhan Francesco Bagnaia dari tim Ducati.
Pembalap berjuluk El Diablo itu sempat kesal kepada timnya sendiri lantaran kinerja motor yang kurang mumpuni.
YZR-M1 mendapatkan sorotan tajam dari Fabio Quartararo yang acap kali meminta timnya untuk menaikkan tenaga kuda besinya.
Langkah tersebut harus dilakukan mengingat Ducati sendiri memiliki kecepatan terutama saat melaju di lintasan lurus.
Fabio Quartararo pun sempat berpikir ulang untuk membubuhkan tanda tangannya dalam kontrak barunya bersama Yamaha.
Baca Juga: Demi Marc Marquez Gacor Lagi, Honda Terpaksa Bikin Motor Khusus?
Dijanjikan mendapatkan mesin yang mumpuni, pembalap asal Prancis itu akhirnya memperpanjang kontraknya hingga 2024.
Alih-alih mesin motor itu bekerja dengan baik, Fabio Quartararo harus menelan rasa kecewa pada akhir musim.
Sepak terjang Fabio Quartararo selama menjalani persaingan pada MotoGP 2022 turut mengundang perhatian dari Carlo Pernat.
Walau pada akhirnya harus gagal mempertahankan gelar juara, pria asal Italia itu tetap melancarkan pujian kepada Quartararo.
Pasalnya, rekan setim Franco Morbidelli tersebut mampu bersaing ketat melawan Francesco Bagnaia hingga balapan terakhir.
Mengingat kondisi dan performa motor Yamaha, Fabio Quartararo telah melakukan hal yang menakjubkan dengan bakatnya.
"Saya bisa dengan tenang mengatakan bahwa Fabio Quartararo bertalenta," kata Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Dia adalah pembalap terbaik dari semua yang ada di grid," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Carlo Pernat hanya bisa geleng-geleng kepada saat Yamaha gagal memenuhi janji mereka sebelumnya.
Fabio Quartararo tak ubahnya menjadi korban harapan palsu alias PHP dari Yamaha yang sebelumnya menjamin mesin motor yang baru.
"Ini membingungkan saya bahwa Yamaha menjalin kerja sama dengan Fabio Quartararo dengan janji mesin baru," kata Carlo Pernat.
"Kemudian, mesin tersebut tidak bekerja seperti yang mereka katakan," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Bos Ducati Sudah Buka Suara, Yamaha Jangan Mimpi Bajak VR46 Jadi Tim Satelit
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar