BOLASPORT.COM - Petarung kelas welter UFC, Khamzat Chimaev, mengungkapkan alasan mengapa dirinya kerap tampil berapi-api sebelum menghadapi pertandingan.
Khamzat Chimaev memang salah petarung yang dikenal dengan trash talk-nya dengan selalu menyerang calon lawannya.
Pada penampilan terakhirnya di UFC 279, Khamzat Chimaev bahkan sampai berbuat onar hingga konferensi pers sebelum laga dibatalkan akibat ulahnya.
Chimaev dikabarkan terlibat keributan dengan Kevin Holland, di mana saat itu bukan lawan yang akan dihadapi.
Belum cukup disitu, Chimaev kembali membuat ulah ketika gagal memenuhi timbangan berat badan.
Borz julukan Chimaev kemudian mendapatkan cemoohan akibat perbuatannya yang tidak profesional.
Namun di balik itu semua, Chimaev justru senang dengan banyak orang yang membencinya.
Baca Juga: Buat Lawan Tangguh Terlihat Mudah, Pelatih Terkesima dengan Aksi Sepupu Khabib
Chimaev mengungkapkan, hal negatif itu bisa membuatnya semakin beringas di oktagon.
Petarung kelahiran Chechnya itu mengakui ermusuhan pada UFC 279 memberinya energi ekstra.
Benar saja, tanpa babibu lagi Chimaev langsung menghabisi Holland saat ronde kesatu baru berjalan sekitar dua menit saja.
"Ketika semua orang menentang Anda, energi Anda akan turun, dan mereka menagih Anda lagi," kata Chimaev kepada ESPN.
"Ketika seseorang mengatakan 'mereka tidak akan pernah menjadi juara, mereka tidak akan pernah melakukan ini dan itu'."
"Saya menjadi gila. Saya menjadi gila untuk menunjukkan pada mereka bahwa saya dapat melakukannya," ujar Chimaev.
"Ini adalah para penggemar, ini bukanlah keluarga saya, mereka tidak tinggal bersama saya, dan bukan masalah saya. Saya melakukan pekerjaan saya," tutur Chimaev.
"Saya hanya akan masuk ke dalam arena. Menghancurkan musuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa saat saya mengalahkan pria yang mereka cintai," ucap Chimaev dikutip BolaSport.com dari MMANews.
Baca Juga: Urusan Belum Kelar, Belal Muhammad Tak Rela Kamaru Usman Vs Leon Edwards Jilid II Digelar
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MMANews.com |
Komentar