BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berharap tidak satu grup dengan rekannya di pelatnas, Jonatan Christie, pada BWF World Tour Finals 2022, 6-11 Desember di Bangkok, Thailand.
Bagi Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, ini merupakan keikutsertaan mereka yang kedua pada BWF World Tour Finals.
Pengundian BWF World Tour Finals 2022 belum dilakukan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Namun, ada kemungkinan Anthony Sinisuka Ginting satu grup dengan Jonatan Christie.
"Kami tidak berharap satu grup, tetapi kalau satu grup, kami pasti sama-sama ingin menang. Ketemu Jonatan juga ada plus minusnya, kemungkinan bisa salah satu yang masuk, atau dua-duanya," kata Anthony kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
Baca Juga: Gagal Jinakkan Valentino Rossi, Ducati Merasa Tertampar
"Tetapi, ya tidak gampang karena musuh yang lain juga bagus. Cuma ya, bingung juga," aku Anthony.
Tahun ini ada tiga pemain debutan tunggal putra pada BWF World Tour Finals 2022. Mereka adalah Kodai Naraoka (Jepang), Loh Kean Yew (Singapura), dan Lu Guang Zu (China).
"Dengan adanya Kodai dan Lu jadi lebih waspada sih. Kuncinya disitu, mereka juga penampilannya sedang bagus. Terutama Kodai, memang dari kepercayaan dirinya meningkat," ujar Anthony.
"Saya lebih coba persiapan buat diri sendiri dulu, dari persiapan mental, teknik di lapangan, fisik. Diingat juga waktu saya bisa bermain bagus di Jerman, Singapura, dan lainnya. Apa yang bisa bikin main bagus, lebih fokus ke diri sendiri. Sisanya, di lapangan adu strategi, mental, dan fisik."
Anthony mengakui bahwa dia sudah memiliki gambaran pada BWF World Tour Finals 2022.
"Ya pasti dari main grup, round robin, tiga kali bermain. Pertama, dihitung menang-kalah segala macem jadi poin. Sebisa mungkin dari pertandingan pertama lebih dimaksimalkan. Tidak mau memikirkan laga babak kedua lawan siapa, babak ketiga lawan siapa," tutur Anthony.
"Anggap pertandingan dari awal lebih ke final karena semua bisa terjadi pada laga round robin. Pengalaman waktu di China ketika Axelsen mundur. Jadi, otomatis Chou Tien Chen (Taiwan) tidak mendapat poin."
"Jadi, ya sebisa mungkin menang biar aman. Tetapi, dari delapan pemain bukan pemain sembarangan, mereka semua bagus. Jadi lebih fokus ke diri sendiri aja, persiapan yang maksimal," ucap Anthony.
Tahun depan tidak ada BWF World Tour Finals karena pemain fokus untuk mengumpulkan poin Olimpiade Paris 2024.
"BWF World Tour Finals tahun ini penting juga untuk ranking tahun depan. Maksudnya, kalau bisa dapat yang bagus, bisa tetap di ranking ke-8 dunia. Kemarin juga sempat bicara dengan koh Rudy (Kepala Bidang Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto) sebisa mungkin dapat hasil yang bagus dan dapat poin yang banyak."
"Hasil itu nanti berpengaruh saat mengejar poin Olimpiade. Kalau tetap di peringkat ke-8, tidak langsung bertemu ketemu unggulan pertama. Tidak ketemu dengan unggulan, jadi kans buat ke babak berikutnya besar," kata Anthony.
"Meskipun tidak menutup kemungkinan, tetapi ada kesempatan juga. Jadi semoga dapat hasil yang bagus pada BWF World Tour Finals dan tetap di peringkat delapan besar sehingga bisa lebih dapat poin."
Terkait peta persaingan di Bangkok, pebulu tangkis berusia 26 tahun itu mengatakan semua pemain adalah lawan berat, termasuk Axelsen karena dengan lolos BWF World Tour Finals menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas.
"Buat sementara ini memang Axelsen kita bisa lihat sendiri masih belum bisa (banyak orang) yang bisa tembus. Tetappi, tadi saya bilang itu tidak memastikan dia pasti menang. Semua orang yang ketemu pasti mau mengalahkan, apalagi dia unggulan satu, atau ranking satu. Semoga bisa tembus."
Turnamen terakhir yang diikuti Anthony adalah Hylo Open 2022. Dia batal turun pada Australian Open 2022.
"Mundur dari Australian Open itu juga setelah berdiskusi dengan pelatih. Melihat juga kondisinya kemarin, tiga turnamen di Eropa, terus pulang sseminggu, mungkin dari jetlag, kondisinya belum maksimal."
"Kalau dipaksakan main di Australia, kami tidak tahu hasilnya bagaimana, performanya juga. Dari performa itu juga nanti berpengaruh ke kepercayaan dirinya seperti apa, terus juga, mundur dari Australian Open kemarin menguntungkan karena bisa memulihkan diri untuk BWF World Tour Finals," kata Anthony.
Indonesia mengirim tujuh wakil dari lima nomor pada BWF World Tour Finals 2022. Selain Anthony dan Jonatan, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri).
Dua wakil lainnya adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri),
Baca Juga: Pol Espargaro Akui Buang Waktu dan Tenaga Bergabung ke Honda
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar