BOLASPORT.COM - MotoGP 2022 telah usai, publik melihat bahwa Ducati bersama para pembalapnya berhasil mendominasi. Namun bagi Luca Marini, (Mooney VR46) hal tersebut bukan masalah besar dan bagian dari kompetisi.
MotoGP 2022 menjadi milik Ducati berkat kegemilangannya di atas lintasan, pabrikan asal Borgo Panigale tersebut berhasil menyabet gelar triple crown.
Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Ducati, mengantarkan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) meraih gelar juara dunia.
Di sisi lain, Ducati juga menjadi yang terbaik pada klasemen tim maupun konstruktor.
Ducati yang memiliki delapan pembalap di atas lintasan berhasil mencatatkan 32 podium dengan 12 diantaranya adalah kemenangan.
Saking dominannya para pembalap Ducati di atas lintasan dan mondar-mandir naik turun podium, bintang Repsol Honda Marc Marquez sampai menyebut bahwa MotoGP 2022 adalah Piala Ducati.
Namun tudingan tersebut langsung dibatah dan tidak dibenarkan oleh Luca Marini, menurutnya dominasi Ducati merupakan bagian dari kompetisi.
Marini membalikkan perkataan Marquez, dengan mengatakan Honda juga pernah mendominasi namun tidak ada yang menyebut Piala Honda.
"Ini balapan. Itu selalu ada. Honda, misalnya, telah mendominasi selama sepuluh tahun dan tidak ada yang mengeluhkannya," ucap Marini dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Baca Juga: Kesaksian Jorge Lorenzo, Pamor Valentino Rossi pada MotoGP Belum Tertandingi
Menurutnya dominasi Ducati tidak lepas dari keberanian mereka dalam melakukan riset dan pengambangan motor.
Ducati tak segan untuk menggelontorkan dana besar demi mendapatkan pengembangan motor yang terdepan.
Hasilnya mereka mampu menciptakan motor yang tak tertandingi pada MotoGP 2022, bahkan banyak pabrikan 'mencontek' beberapa pengembangan Ducati misalnya pada paket aerodinamika.
"Ini hanya masalah menaruh lebih banyak uang di tangan Anda atau melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk meningkatkan diri Anda sendiri," ucap Marini.
Kritik terkait dengan dominasi Ducati di atas lintasan tidak hanya datang dari Marquez, melainkan juga datang dari pembalap Aprilia, Aleix Espargaro.
Menurutnya performa luar biasa Ducati sepanjang musim 2022 membuatnya frustasi.
"Aprilia telah mengambil langkah besar. Jadi Aleix pasti senang dan bangga dengan apa yang mereka miliki sekarang," ucap Marini.
"Karena motornya terlihat sangat kuat saat Anda mengikutinya, seperti motor lain yang kita lihat saat ini di MotoGP."
"Hanya saja kami memiliki begitu banyak pembalap kuat di Ducati. Saya pikir itu membuat perbedaan."
Baca Juga: Sensasi Bagus Francesco Bagnaia Usai Tes Balapan dengan Nomor 1
Dengan delapan pembalap di grid, menurut Marini hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi Ducati.
Pasalnya semakin banyak pembalap, maka Ducati akan mendapatkan banyak input data terkait dengan kekurangan dari Desmosedici.
"Setiap pembalap memiliki kekuatan atau kemampuan di tikungan yang berbeda di setiap trek," ucap Marini.
"Jadi jika Anda melihat data setiap pengendara, Anda dapat meningkatkan banyak hal."
"Anda dapat meningkatkan motornya, tetapi Anda juga dapat meningkatkan gaya berkendara Anda."
"Kami saling mendorong setiap akhir pekan. Saya pikir itu yang membuat Ducati lebih kuat," kata Marini.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Yakin Jadi Favorit Juara pada MotoGP 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar