BOLASPORT.COM - Lifter senior, Eko Yuli Irawan berhasil meraih medali dua medali perak dan satu medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 Bogota.
Keberhasilannya pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi kali ini, menjadi pembuktian Eko Yuli untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Sampai saat ini Eko Yuli tercatat sebagai salah satu lifter terbaik Indonesia.
Prestasinya sudah tidak perlu diragukan lagi, lifter berusia 33 tahun tersebut telah empat kali tampil di Olimpiade sejak tahun 2008.
Pada empat edisi Olimpiade yang telah diikutinya, pria asal Lampung tersebut selalu berhasil membawa pulang medali.
Dua medali perunggu dipersembahkan Eko Yuli pada gelaran Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Sementara itu, dua medali perak lainnya diciptakan Eko Yuli saat mengikuti Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Raihan Eko Yuli pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 menjadi medali pertama bagi Merah Putih pada event yang menjadi salah satu perebutan poin kualifikasi menuju Paris 2024.
Atas capaian prestasi tersebut, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari memberikan apresiasi untuk Eko Yuli.
"Selamat untuk Eko Yuli yang berhasil meraih dua silver dan satu perunggu untuk Indonesia," ucap Okto dikutip BolaSport.com dari rilis resmi NOC Indonesia.
Baca Juga: Apriyani Rahayu Dianugerahi Gelar Atlet Terbaik oleh SIWO PWI Pusat, Menpora Turut Beri Pesan
"Apa yang telah diraih Eko Yuli menjadi bukti terhadap komitmennya usai Olimpiade Tokyo mengingat ia berambisi untuk tampil lagi di Olimpiade Paris."
"Ia tidak main-main dan ditunjukkannya secara serius. Semoga apa yang diraih Eko Yuli bisa menjadi penyemangat bagi lifter-lifter Indonesia lainnya untuk mengejar poin menuju Olimpiade Paris 2024."
Tampil di Grand Carpa Americas Corferias, Eko Yuli membukukan catatan angkatan total 300kg (165 kg clean jerk dan snatch 135 kg).
Dengan catatan tersebut, Eko Yuli berhak atas dua medali perak di angkatan total dan clean jerk serta perunggu untuk angkatan snatch
Eko Yuli menceritakan bahwa untuk saat ini Cina jadi salah satu negara terkuat untuk cabang olahraga ini, salah satu atlet terbaiknya adalah Li Fabin.
Lifter berusia 29 tahun tersebut berhasil mendominasi di semua angkatan usai membukukan total angkatan 312 kg (175 kg clean jerk dan snatch 137 kg).
Khusus untuk angkatan clean & jerk bahkan Li Fabin berhasil mencatatkan rekor dunia baru.
Sebelumnya, rekor dunia clean & jerk dipegang oleh Eko Yuli dengan angkatan 174 kg yang ditorehkan di Ashgabat pada 2018.
Usai membawa pulang dua medali perak dan satu medali perunggu, Eko Yuli mengaku belum puas dengan raihan tersebut.
Baca Juga: Atlet Aquabike dari 25 Negara Siap Ramaikan Kejuaraan Dunia 2023 Seri Indonesia
Untuk memaksimalkan prestasinya di masa yang akan datang, Eko Yuli akan melakukan evaluasi berdasarkan hasil dari Kejuaraan Dunia Angkat besi 2022.
"Perasaan belum puas, tetapi saya tetap bersyukur dengan hasil ini setidaknya bisa mulai mengumpulkan poin untuk tiket lolos ke Olimpiade 2024," ucap Eko Yuli.
"Evaluasi ke depan harus pematangan teknik dan konsisten peningkatan angkatan."
"Karena hasil ini menunjukkan bahwa Li Fabin sudah lebih siap pelatihan, apalagi dia juga memecahkan rekor dunia."
Setelah merampungkan Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Eko Yuli akan langsung bersiap untuk mengikuti beberapa turnamen lainnya yang menjadi bagian dari kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
"Untuk turnamen berikutnya, saya harus menyiapkan diri di Kejuaraan Asia di Korea pada Mei 2023 dan beberapa kualifikasi lainnya," ucap Eko Yuli.
"Harapan saya tentu harus meningkatkan lagi total angkatan supaya poinnya (kualifikasi Olimpiade Paris) tidak terkejar dengan lifter di bawah saya."
Sebagai informasi, IWF telah melansir kualifikasi road to Paris 2024. Persyaratannya, yakni atlet kelahiran sebelum 31 Desember 2009, atlet wajib turun di dua turnamen mandatory:
Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 dan Piala Dunia Angkat Besi 2024, selain itu atlet juga wajib tampil pada minimal tiga dari lima even
Yaitu Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Kejuaraan Kontinental 2023, IWF Grand Prix I 2023, IWF Grand Prix II 2023, serta Kejuaraan Kontinental 2024.
Dan yang terakhir atlet harus dinyatakan bersih dari kode Anti-Doping.
Baca Juga: Tim Rowing Indonesia Bawa Pulang 1 Emas dan 3 Perunggu pada Kejuaraan Asia 2022
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar