BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, tampaknya belum bisa berdamai dengan Valentino Rossi menyusul rivalitas mereka di pentas MotoGP beberapa tahun yang lalu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Marc Marquez kini menjadi sorotan utama para penggemar MotoGP setelah pensiunnya Valentino Rossi pada akhir musim 2021 lalu.
Layaknya mendapat label sebagai peran utama, Marc Marquez kini menjadi pembalap paling hebat dengan prestasi mentereng yang ada di grid kelas utama.
Marc Marquez pantas mendapatkan panggung besar setelah berakhirnya era Valentino Rossi mengingat dia memiliki total delapan gelar juara dunia.
Namun, dalam panggung besar tersebut pembalap berjuluk Baby Alien itu belum mampu tampil maksimal usai mengalami kecelakaan nahas dua tahun lalu.
Kecelakaan itu membuat Marc Marquez mendapatkan cedera patah tulang lengan kanan dan membawa dampak besar bagi performanya di lintasan.
Setidaknya hingga berakhirnya MotoGP 2022, Marc Marquez belum mampu sepenuhnya kembali ke level terbaiknya seperti pada musim 2019.
Meski demikian, pria asal Spanyol tersebut tetap menjadi pembalap terbaik Honda dalam klasemen akhir MotoGP 2022.
Baca Juga: Ada Valentino Rossi, Jorge Lorenzo Punya 4 Rival yang Selalu Membuatnya Jengkel di Lintasan
Butuh waktu dan kerja keras bagi Marc Marquez untuk bisa kembali ke level terbaiknya mengingat rivalitas di kelas utama yang sangat ketat.
Bicara soal rivalitas, Marc Marquez merasa sangat menyukai hal tersebut, meski acap kali dia juga kesulitan menjalani persaingan yang sengit.
Menurutnya, persaingan membantunya tumbuh menjadi salah satu pembalap dengan koleksi gelar juara terbanyak hingga sejauh ini.
"Saya suka rivalitas, jika tidak ada rivalitas itu akan membosankan bagi saya," kata Marc Marquez, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Harus ada insentif dan itulah yang membuat Anda tumbuh, hari ini banyak nuansa positif," tuturnya menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Marc Marquez juga tidak lupa untuk menceritakan rivalitasnya dengan Valentino Rossi sebelum pensiun dari MotoGP.
Ya, bagi para penggemar MotoGP, persaingan antara Marc Marquez dan The Doctor merupakan salah satu persaingan paling panas.
Rivalitas kedua pembalap tersebut semakin panas setelah adanya insiden Sepang Clash pada MotoGP 2015.
Pembalap berusia 29 tahun itu menilai bahwa Valentino Rossi lah yang membuat situasi rivalitas tersebut kian panas karena sikapnya yang acuh.
Baca Juga: Buka-bukaan Bos Yamaha, Kegagalan Quartararo karena Trauma Tim dan Main Aman
"Ini seperti perceraian, ketika mereka menolak sapaan, saya hanya merasa mengabaikannya," ucap Marc Marquez menjelaskan.
"Ketika Anda seorang seperti Lionel Messi, Anda tidak mencari sebuah kontak, Anda tidak menginginkan permainan berjalan panas."
"Saat Anda merasa inferior, maka Anda akan mencari dan membuat sedikit kontak dengan orang lain," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Marc Marquez juga menilai pada musim 2015 Valentino Rossi membuat situasi memanas dengan harapan rekan setimnya di Yamaha kala itu Jorge Lorenzo tidak memenangi kejuaraan.
Akan tetapi, insiden Sepang Clash dengan Marc Marquez membuat pria asal Italia itu harus menerima hukuman pada seri terakhir dan harus rela Jorge Lorenzo menjadi juara dunia.
"Valentino Rossi ingin suasana memanas agar Jorge Lorenzo tidak memenangkan kejuaraan," kata Marc Marquez menjelaskan.
Rekan setim Joan Mir tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak akan berdamai dengan Valentino Rossi atas momen-momen yang sudah terjadi pada masa lalu.
Meski demikian, Marc Marquez tetap menaruh rasa hormat kepada Valentino Rossi yang sudah memberikan banyak kontribusi dalam mendongkrak popularitas MotoGP.
"Saya tidak ingin berdamain dengan Valentino Rossi," ucap Marc Marquez menjelaskan.
"Saya sangat menghormatinya, untuk semua yang telah dia lakukan dengan olahraga ini, dia telah membawa banyak penggemar, hanya itu saja," imbuhnya.
Baca Juga: V4 atau Inline 4, Yamaha Pertahankan Filosofi meski Beda Sendiri pada MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar