Pelatih berusia 54 tahun itu terlihat mengenakan perban di jempolnya saat menerima medali perak di podium selesai laga.
“Saya kehilangan sedikit jari saya pada turun minum. Hal itu terjadi pada saya kadang-kadang,” kata Deschamps.
“Seorang pelatih harus sedikit membuat guncangan dan membalikkan situasi. Prancis tidak berada dalam situasi terbaik secara fisik, dan keadaan ini berlangsung di final Piala Dunia.”
“Argentina tampil selayaknya tim yang bermain pada final Piala Dunia. Saya tidak mendapat kesan Prancis juga memberi level penampilan yang sama,” ucapnya.
Prancis memang akhirnya bangkit pada babak kedua dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol-gol Mbappe dan membuat pertandingan diteruskan ke babak perpanjangan waktu.
Pertandingan berlangsung semakin sengit setelah Argentina kembali memimpin 3-2.
Cruel... ????
We're proud of you ????#ARGFRA | #FiersdetreBleus pic.twitter.com/JS7aBZ9Gfx
— French Team ⭐⭐ (@FrenchTeam) December 18, 2022
Lagi-lagi Mbappe memperpanjang napas Prancis dan membuat keadaan kembali imbang 3-3 via eksekusi penaltinya yang ketiga.
Pertandingan berlanjut ke adu penalti.
Prancis kembali tidak berdaya. Ketika empat eksekutor Argentina melakukan tugas dengan baik, dua penendang Prancis gagal.
Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni tidak bisa menembus gawang Argentina yang dijaga Emiliano Martinez.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal International |
Komentar