BOLASPORT.COM - Pembalap cadangan Honda, Stefan Bradl menyalahkan ketakutan Honda dalam melakukan pengembangan motor yang akhirnya berimbas pada performa pembalap di atas lintasan.
Honda musim lalu menjadi pabrikan dengan capaian terburuk di MotoGP, mereka menempati posisi paling buncit di klasemen konstruktor.
Selain itu, Honda juga gagal mencatatkan kemenangan. Hasil tersebut tentunya menjadi catatan minor bagi pabrikan asal Jepang yang terkenal sangat kuat di MotoGP.
Dari sudut pandang Stefan Bradl catatan buruk tersebut tidak lepas dari ketakutan mereka melakukan eksperimen pada RC213V.
Para mekanik Jepang tidak seberani Ducati maupun pabrikan Eropa lain, dalam mengembangkan motor.
Hasilnya Honda tertinggal jauh dari pabrikan Eropa macam Ducati, selain masalah ketakutan bereksperimen Bradl juga menilai ketergantungan Honda pada Marc Marquez belum bisa dihilangkan.
Saat Marquez menepi untuk melakukan pemulihan pasca cedera, Honda nyaris tak melakukan banyak hal untuk memperbaiki performa RC213V.
Pandangan tersebut dibenarkan oleh Marquez yang mengatakan bahwa Honda harus mengubah pendekatan mereka.
Jika tidak maka Honda akan mengalami hal serupa pada MotoGP 2023 nanti.
Baca Juga: Demi Fabio Quartararo, Yamaha Bakal Kerja Rodi Tingkatkan YZR-M1
"Honda harus mengubah pendekatan. Orang Jepang terlalu konservatif dalam hal pengembangan motor," ucap Marc Marquez dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Dengan Ducati, semua pembalap cepat. Kami membutuhkan lebih dari satu langkah."
"Kami kehabisan waktu. Kami tidak bisa menjadi juara dunia dengan motor ini pada 2023."
Bradl yang musim lalu didapuk menggantikan Marquez, menilai bahwa sejauh ini The Baby Alien belum puas dengan kinerja Honda.
Selain itu, Honda juga tidak boleh terus-terusan memaksa Marquez untuk mengandalkan kemampuan balapannya dan memberikan motor yang kurang kompetitif.
Masalahnya saat ini Marquez sudah berumur 30 tahun, dia juga sudah menjalani operasi keempat padat tangannya.
Baca Juga: Soal Kabar Marc Marquez Merapat ke Ducati, Gigi Dall'Igna: Apapun Bisa Terjadi
Meski sudah berangsur pulih, tentu tidak adil jika Marquez harus terus-terusan mengambil resiko tanpa didukung dengan motor yang kompetitif.
"Kejuaraan Dunia MotoGP telah berubah," ucap Bradl.
"Marc tidak bisa menggunakan kekuatannya pada motor saat ini seperti dulu. Dia selalu harus pergi bekerja dengan terlalu banyak risiko."
"Dia menyadari bahwa dia tidak akan pernah bisa mempertahankan risiko setinggi itu dalam jangka panjang."
"Dia harus mengurangi kebiasaan ambil risiko tinggi saat balapan dan lebih mengandalkan motor."
Baca Juga: Pengamat MotoGP Beri Peringatan, Marc Marquez Bisa Terjegal Honda Lagi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar