BOLASPORT.COM - KTM berhasil menujukkan kulitasnya pada MotoGP 2022 meski belum mampu bersaing di perebutan gelar, ternyata ada sosok mantan mekanik Ducati di balik torehan itu.
Mantan mekanik Ducati tersebut adalah Fabiano Sterlacchini yang pindah dari Ducati Corse ke KTM pada tahun 2021 lalu.
Di KTM, Sterlacchini menjabat sebagai Kepala Teknologi, dengan tugas utamanya adalah melakukan koordinasi dan mengawasi pengembangan RC16.
Setelah menjabat selama satu tahun lebih, hasil kerja keras Sterlacchini mulai terlihat pada MotoGP 2022.
KTM berhasil mengakhiri musim dengan menempati peringkat keempat klasemen konstruktor, mengalahkan pabrikan sekelas Suzuki dan Honda.
Bahkan, tim Red Bull KTM Berhasil menjadi runner-up pada klasemen tim, berkat penampilan apik dari dua pembalapnya di atas lintasan, Brad Binder dan Miguel Oliveira
Brad Binder berhasil mengakhiri musim 2022 dengan menduduki peringkat enam klasemen setelah mengumpulkan 188 poin dari 20 balapan.
Sementara itu, Miguel Oliveira yang mencetak dua kemenangan untuk KTM berhasil menduduki peringkat kesepuluh dengan koleksi 149 poin.
Kinerja Sterlacchini yang berhasil mengangkat performa tim, tentunya langsung mendapatkan pujian dari Bos KTM, Pit Beirer.
Baca Juga: Bos Suzuki Sampaikan Pesan Perpisahan, Alex Rins dan Joan Mir Paling Disorot
Menurut Beirer kedatangan Sterlacchini membuat KTM memiliki tujuan yang jelas dari sisi teknis.
"Fabiano sekarang adalah pemimpin yang jelas di sisi teknis," ucap Direktur KTM Motorsport Pit Beirer dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Beirer tidak menampik bahwa Sterlacchini adalah mekanik yang memiliki cara kerja luar biasa.
Akan tetapi, bukan berarti sebelum kedatangan Sterlacchini ke KTM para mekaniknya tidak bisa bekerja.
"Kami memiliki orang-orang hebat yang membuktikan dengan lima kemenangan MotoGP bahwa mereka dapat membangun motor pemenang," ucap Beirer.
"Jadi Fabiano tidak datang untuk menunjukkan kepada kami cara bekerja."
Kedatangan Sterlacchini lebih pada memperjelas bagaimana alur koordinasi dan pembagian tugas, sehingga proses pengembangan RC16 bisa lebih efektif dan efisien.
"Tapi kami tahu bahwa dia adalah seorang insinyur dengan keterampilan balap. Itu selalu penting," ucap Beirer.
"Tapi dia bukan satu-satunya, kami memiliki beberapa orang yang memahami kedua sisi, apa yang perlu dilakukan tim balap di trek balap dan apa yang harus dilakukan oleh para insinyur untuk menjadi sukses."
Baca Juga: MotoGP 2023: Misi Anti-gagal Pulihkan Quartararo dan Marquez yang Hilang Harapan
"Fabiano mengkoordinasikan tugas-tugas ini dan menyumbangkan pengalamannya."
Tidak hanya Beirer yang merasakan dampak kedatangan Sterlacchini ke KTM, tapi juga para pembalap.
Salah satunya diutarakan oleh Miguel Oliveira yang sukses meraih tiga podium tahun lalu, dia mengatakan bahwa kedatangan Sterlacchini membuat pengembangan motor menjadi sangat terarah.
Sterlacchini mencoba untuk mencari masalah pada motor kemudian langsung merumuskan solusinya dalam waktu singkat.
"Fabiano jauh lebih spesifik dan terarah ketika ditanya tentang apa yang kami ubah pada motor," ucap Binder.
"Dia mencoba melihat masalah kita dan mencoba menyelesaikannya. Dia hanya mengubah hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah kita."
"Dia kemudian menemukan cara untuk membuat semuanya bergerak ke arah yang benar, atau setidaknya ke arah yang menurut para insinyur adalah yang terbaik."
Baca Juga: Saat Mir Bersanding dengan Rossi dan Marquez dalam Seragam Repsol Honda
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar